Hitekno.com - Pada Selasa (4/8/2020) ledakan besar tejadi di Beirut, Lebanon dikaitkan dengan adanya bahan peledak yang disimpan di gudang selama bertahun-tahun.
Bahan peledak tersebut merupakan amonium nitrat yang populer untuk bahan peledak dan pupuk.
Amonium nitrat merupakan garam ionik yang terdiri dari kation amonium (NH4) dan anion nitrat (NO3) sehingga menjadi formula senyawa amonium nitrat (NH4NO3).
Baca Juga: Terpopuler: Ledakan di Lebanon dan Belanja Online Mystery Box
Bahan kimia ini mudah larut dalam air dengan mendisosiasi menjadi ion-ion penyusunnya. Senyawa ini bersifat asam karena berasal dari basa lemah (NH3) dan asam kuat (HNO3).
Reaksi ini sangat eksotermik, sebuah proses yang melepaskan energi panas seperti percikan api atau ledakan, energi listrik, dan bisa juga energi suara.
Karena dikenal dengan kekuatan oksidasinya, bahan ini banyak digunakan dalam bahan peledak yang digunakan di sektor pertambangan dan konstruksi.
Baca Juga: Diduga Amonium Nitrat Jadi Pemicu Ledakan Beirut
NH4NO3 juga merupakan salah satu komponen utama ANFO, salah satu pilihan bahan peledak industri paling populer. Ini umumnya terdiri dari 94 persen porous prilled ammonium nitrate (AN), yang bertindak sebagai agen pengoksidasi dan penyerap untuk bahan bakar, dan 6 persen nomor 2 bahan bakar minyak (FO).
Penggunaan ANFO banyak ditemukan dalam penambangan batu bara, penggalian, penambangan logam, dan konstruksi sipil karena kemudahan penggunaannya dapat melebihi manfaat bahan peledak lainnya.
Sebagaimana melansir laman Byjus, Rabu (5/8/2020), kepadatan amonium nitrat mencapai 1,725 gram per sentimeter kubik dengan titik lebur 169 derajat Celsius dan titik didih yang mampu membuatnya terurai pada 210 derajat Celcius.
Baca Juga: Ledakan di Lebanon Disebut Ciptakan Awan Jamur, Apakah dari Nuklir?
Ketika meledak, senyawa ini menghasilkan N2, O2, dan air sebagai produk sampingan.
Meskipun merupakan komponen dari bahan peledak, amonium nitrat bukanlah bahan peledak dengan sendirinya. Bahan itu harus dicampur dengan bahan peledak primer seperti azida untuk membentuk campuran bahan peledak.
Selain sebagai bahan peledak, penggunaan amonium nitrat juga bisa diaplikasikan sebagai komponen kunci dari banyak pupuk karena terdiri dari 34 persen nitrogen.
Baca Juga: Pulihkan Data, Garmin Bayar Tebusan Jutaan Dolar dari Serangan Cyber
Keuntungan lain dari senyawa ini adalah tidak kehilangan nitrogen ke atmosfer, seperti halnya urea. Pembubaran senyawa ini dalam air pun cukup endotermik, menjadikannya pilihan bahan yang ideal dalam kemasan dingin instan.
Pada penggunaan pupuk, amonium nitrat adalah aplikasi senyawa paling umum dan dapat merangsang pertumbuhan tanaman untuk kebun dan ladang berskala besar. Senyawa ini menyediakan sumber nitrogen siap pakai yang dapat dimanfaatkan tanaman.
Namun berbeda jika terkena api, bahan ini sangat mudah meledak dan dapat melepaskan sejumlah gas beracun, termasuk nitrogen oksida dan gas amonia.
Meskipun dapat dimanfaatkan untuk banyak hal, penggunaan senyawa ini perlahan-lahan dihapus oleh pemerintah di banyak negara karena ruang lingkupnya untuk penyalahgunaan.
Sebelumnya, amonium nitrat pernah digunakan untuk bahan peledak dalam pemboman di Delhi pada 2011 dan ledakan di Hyderabad, India pada 2013 lalu. (Suara.com/Lintang Siltya Utami)