Meski Dahsyat, Ledakan Amonium Nitrat di Lebanon Belum Sekuat Bom Atom

Menurut pemerintah Lebanon ledakan itu dipicu oleh terbakarnya 2.750 ton amonium nitrat sitaan yang disimpan dalam gudang-gudang di Pelabuhan Beirut.

Agung Pratnyawan

Posted: Rabu, 05 Agustus 2020 | 19:00 WIB
Ilustrasi ledakan. (Pixabay)

Ilustrasi ledakan. (Pixabay)

Hitekno.com - Ledakan dahsyat telah terjadi di Beirut, Lebanon pada Selasa (4/8/2020). Meski begitu,masih belum bisa disetarakan dengan besarnya ledakan bom atom.

Hal ini disampaikan dosen Kimia Organik dari Departemen Kimia FMIPA Institut Pertanian, Luthfan Irfana yang menyebut ledakan amonium nitrat tidak sebesar bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, Jepang pada akhir Perang Dunia II.

Foto serta video ledakan Beirut kemarin memang viral di media sosial. Terlihat dalam rekaman-rekaman itu asap mirip jamur dan gelombang kejut yang dihasilkan oleh ledakan tersebut.

Baca Juga: Ayah Bom Atom, Robert Oppenheimer Sesali Temuannya

Menurut pemerintah Lebanon ledakan itu dipicu oleh terbakarnya 2.750 ton amonium nitrat sitaan yang disimpan dalam gudang-gudang di Pelabuhan Beirut.

"Bedakan (ledakan amonium nitrat) dengan ledakan bom atom Hiroshima, itu reaksi nuklir. Di Hiroshima, tentara Sekutu meledakkan uranium yang efeknya kurang lebih setara dengan ledakan 12000 - 18000 ton TNT (trinitrotoluene). Makanya satu kota rata dengan tanah," ujar Luthfan ketika dihubungi Rabu (5/8/2020).

Tak hanya kerusakan material, bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki juga menghasilkan efek radiasi pada siklus kehidupan manusia di sekitar kota tersebut. Bahkan hingga saat ini, ada sebagian kawasan di Hiroshima yang tidak boleh ditinggali manusia.

Baca Juga: Amonium Nitrat Diduga Jadi Penyebab Ledakan di Lebanon, Berikut Faktanya

"Plus dihasilkan residu-residu zat radioaktif yang radiasinya berbahaya bagi kesehatan yg sulit hilang dalam waktu yang lama setelah ledakan. Bahkan hingga sekarang," lanjutnya.

Ilustrasi ledakan bom atom. (Pixabay)
Ilustrasi ledakan bom atom. (Pixabay)

Perbedaan paling mendasar diantara ledakan di Beirut dan Hiroshima, kata Luthfan, tentu pada zat kimia yang menyebabkan ledakan itu sendiri.

"Di situ (Hiroshima - Nagasaki) terjadi reaksi nuklir, kalau amonium nitrat hanya reaksi kimia biasa, seperti ketika kita main petasan saat lebaran, tapi ukurannya jauh lebih besar," ujarnya.

Baca Juga: Ledakan di Lebanon Disebut Ciptakan Awan Jamur, Apakah dari Nuklir?

Selain itu, ledakan di Beirut seharusnya bisa diantisipasi asalkan gudang penyimpanan amonium nitrat sesuai dengan standar keselamatan penanganan bahan-bahan kimia.

"Itu tercantum di material safety data sheet-nya. Intinya untuk penyimpanan (amonium nitrat) adalah simpan dalam ruang tertutup rapat di tempat yang kering, dingin, dan berventilasi baik. Jangan menyimpan di dekat bahan mudah terbakar," tutup Luthfan.

Itulah kata dosen Kimia Organik soal ledakan Amonium Nitrat di Lebanon yang belum sebesar bom atom Hiroshima dan Nagasaki. (Suara.com/ Tivan Rahmat).

Baca Juga: Ledakan Besar Guncang Lebanon, Netizen Gemakan #PrayForLebanon

Berita Terkait
Berita Terkini

Menyambut tahun 2025, terdapat beberapa kunci tren yang diprediksi akan terus membentuk masa depan biometrik di pasar In...

sains | 15:42 WIB

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB