Astronom Temukan Galaksi dengan Tingkat Oksigen Rendah Pakai AI

Galaksi tersebut dikenal sebagai HSC J1631+4426 dan terletak 450 juta tahun cahaya dari Bumi.

Dinar Surya Oktarini

Posted: Jum'at, 07 Agustus 2020 | 12:00 WIB
Ilustrasi galaksi. (pexels/pixabay)

Ilustrasi galaksi. (pexels/pixabay)

Hitekno.com - Galaksi dengan tingkat oksigen terendah yang pernah terdeteksi berhasil ditemukan para astronom

Oksigen sendiri merupakan produk sampingan dari proses bintan, semakin banyak oksigen maka semakin tua umur sebuah galaksi. 

Berkat perangkat lunak kecerdasan buatan (AI), para astronom kini menemukan sebuah galaksi yang memiliki 1,6 persen peran oksigen yang ada di Matahari.

Baca Juga: Lama Tak Dipakai, Proyektor di Kelas Ini Malah Jadi Sarang Burung

Galaksi tersebut dikenal sebagai HSC J1631+4426 dan terletak 450 juta tahun cahaya dari Bumi. Tingkat oksigen rendah tersebut menunjukkan bahwa galaksi ini baru saja mulai membentuk bintang.

Dalam penemuan yang telah dilaporkan di The Astrophysical Journal, temuan galaksi semacam itu bisa dilakukan karena perangkat lunak dapat menganalisis sejumlah besar data yang dikumpulkan oleh Teleskop Subaru.

Ilustrasi galaksi dan alam semesta. (Pixabay/ Gerd Altmann)
Ilustrasi galaksi dan alam semesta. (Pixabay/ Gerd Altmann)

Dengan lebih dari 40 juta galaksi yang diamati oleh Subaru, perangkat lunak tersebut memilih 27 kandidat yang menarik dan menemukan HSC J1631+4426 memiliki kadar oksigen terendah.

Baca Juga: Susul Facebook, Twitter Akan Labeli Akun Pemerintah

"Untuk menemukan galaksi yang sangat redup dan langka, data dalam dan lapangan luas yang diambil dengan Teleskop Subaru sangat diperlukan," kata Dr Takashi Kojima dari Universitas Tokyo, seperti dikutip dari IFL Science pada Jumat (7/8/2020).

Galaksi ini menarik karena mewakili objek yang mulai terbentuk di akhir sejarah alam semesta, yang dapat memberi wawasan baru tentang pembentukan galaksi.

Karena perluasan alam semesta, materi tidak selalu menyatu menjadi bintang dan galaksi baru. Kemungkinan besar ini salah satu galaksi terakhir yang lahir. Sifat lain yang membedakan HSC J1631+4426 dari galaksi seperti Bimasakti adalah kecerahannya.

Baca Juga: Samsung Galaxy Watch 3 Dibekali dengan Monitor Oksigen Darah

"Yang mengejutkan adalah massa bintang galaksi HSC J1631+4426 sangat kecil, hanya 0,8 juta massa Matahari. Massa bintang ini hanya sekitar 1/100.000 dari galaksi Bimasakti kita dan sebanding dengan massa gugus bintang di Bimasakti," ucap Profesor Masami Ouchi dari National Astronomical Observatory of Japan dan Universitas Tokyo.

Galasi seperti HSC J1631+4426 adalah penemuan yang sangat langka. 

Ahli berharap penemuan ini akan memberikan banyak wawasan terkait evolusi galaksi. (Suara.com/Lintang Siltya Utami)

Baca Juga: Super Detail, Astronom Temukan Nebula Kupu-kupu

Berita Terkait
Berita Terkini

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB