Fenomena Tsunami Gas Beracun di Venus Berhasil Ditangkap JAXA

Tsunami gas beracun tersebut melaju denga kecepatan tinggi mencapai 200 meter per jam (mph).

Dinar Surya Oktarini

Posted: Minggu, 09 Agustus 2020 | 19:45 WIB
Penampakan Planet Venus. (Wikipedia Commons/NASA).

Penampakan Planet Venus. (Wikipedia Commons/NASA).

Hitekno.com - Penampakkan gelombang gas beracun yang menyerupai Tsunami di Planet Venus berhasil ditangkap oleh Badan antariksa Jepang (JAXA)

Tsunami gas beracun tersebut melaju denga kecepatan tinggi mencapai 200 meter per jam (mph). 

JAXA menyebut, fenomena tersebut pertama kalinya fenomena seperti itu terjadi di Tata Surya. 

Baca Juga: Cocok untuk Feed Instagram, Ini 5 Cara Edit Foto Kekinian di PicsArt

Sebelum menyebar dengan kecepatan super, gas beracun tersebut mengendap di satu titik selama 35 tahun. Sedangkan setelah gelombang terjadi, penyebaran gas beracun meluas hingga 4.660 mil atau setara 61.000 kali luas lapangan sepakbola.

“Jika ini terjadi di Bumi, ini akan menjadi permukaan frontal dalam skala planet. Itu luar biasa," kata Dr. Pedro Machado, ilmuwan dari Institut Ilmu Astrofisika dan Luar Angkasa di Portugal, seperti dikutip dari New York Post, Minggu (9/8/2020).

Penampakan tsunami gas beracun di Venus. [Isas.jaxa.jp]
Penampakan tsunami gas beracun di Venus. [Isas.jaxa.jp]

Terkait alasan adanya tsunami gas beracun, JAXA menyebut ini terjadi akibat atmosfer Venus yang diselimuti angin kencang dan awan berlebih.

Baca Juga: Rencana Microsoft Akuisisi TikTok, Ini Peringatan Bill Gates

Pada situasi tertentu, ini mengakibatkan adanya anomali aneh yang berujung pada menyebarnya gas beracun di seluruh bagian planet. Konon, fenomena seperti ini terjadi di ketinggian 31-43 mil di atas permukaan Venus dan diperkirakan akan menjadi siklus lima tahunan.

“Karena ketebalan awan di Venus, kami pencitraan ultraviolet kami tidak bisa menembus puncak gelombang pada ketinggian sekitar 70 kilometer (43 mil). Padahal, ini sangat penting untuk memastikan sifat gelombang gas tersebut,” tutup ilmuwan JAXA Dr. Javier Peralta.

Usai temuain ini, JAXA memutuskan melakukan pengamatan lebih lanjut agar bisa dijelaskan lebih banyak, terkait fenomena misterius ini serta penelitian ini sudah dipublish di Geophysical Research Letters.(Suara.com/Tivan Rahmat)

Baca Juga: Beli iPhone Dummy karena Nggak Baca Deskripsi, Netizen Ini Malah Protes

Berita Terkait
Berita Terkini

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB