Disebut "Tanaman Vampir", Langsdorffia Punya Karakter Unik

Langsdorffia punya karakter unik yaitu menghisap nutrisi tumbuhan lain hingga membunuh mereka.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta

Posted: Rabu, 12 Agustus 2020 | 06:30 WIB
Langsdorffia atau tanaman vampir. (onlinelibrary.wiley.com)

Langsdorffia atau tanaman vampir. (onlinelibrary.wiley.com)

Hitekno.com - Memiliki warna merah yang cukup mencolok dan menyala di hutan terpencil, spesies unik satu ini dijuluki "tanaman vampir". Bukan menghisap darah, namun tanaman tersebut dijuluki vampir karena menyedot nutrisi tumbuhan di sekitarnya.

Langsdorffia, atau "tanaman vampir", hidup di hutan dan sabana di Amerika Tengah dan Selatan, Madagaskar, dan New Guinea.

Mereka menghasilkan bunga merah cerah yang menandai tempat makan tumbuhan tersebut.

Baca Juga: 2 Tahun Rajin Siram Air, Tak Sadar Kalau yang Dirawat Tanaman Palsu

Saat ini, empat spesies Langsdorffia berbeda diketahui merupakan jenis tumbuhan holoparasit.

Itu artinya mereka tidak berfotosintesis sendiri. Sebaliknya "tanaman vampir" menggunakan pengisap seperti tentakel bawah tanah untuk mengambil nutrisi dari akar milik spesies tumbuhan yang berbeda.

Bentuk bunga dari Langsdorffia atau tanaman vampir. (onlinelibrary.wiley.com)
Bentuk bunga dari Langsdorffia atau tanaman vampir. (onlinelibrary.wiley.com)

Langsdorffia hanya mengandalkan inang mereka untuk bertahan hidup. Kurangnya klorofil menyebabkan bunga Langsdorffia mempunyai warna merah darah.

Baca Juga: Tanaman Ini Tumbuh di Sela-sela Keyboard, Netizen: Pupuknya Virtual?

Warna itu bahkan terlihat seperti sesuatu yang berasal dari kedalaman laut, bukan dari dasar hutan.

Kabar baik, mereka perlahan-lahan akan menyedot nutrisi tanaman lain dan tidak membahayakan bagi manusia.

Langsdorffia atau tanaman vampir. (onlinelibrary.wiley.com)
Langsdorffia atau tanaman vampir. (onlinelibrary.wiley.com)

Mekarnya bunga Langsdorffia biasanya akan menyertai kematian tanaman lain di daerah sekitarnya.

Baca Juga: Ngeri, Tanaman Jamur Ini Memiliki Bentuk Seperti Tangan Manusia

Dilansir dari IFLScience, efek tanaman pada ekosistem di sekitarnya masih sedikit diketahui oleh ilmuwan.

Hal itu disebabkan karena Langsdorffia sangat langka, serta hanya ditemukan di lokasi terpencil dan hanya mekar dalam kondisi kering.

Dr Chris Thorogood dari Departemen Ilmu Tanaman di Oxford University Botanic Garden percaya bahwa tumbuhan parasit ini harus dimasukkan ke dalam koleksi tanaman lokal untuk memperluas pemahaman kita tentang ekologi mereka.

Baca Juga: Waspada, Ini 6 Tanaman Berbahaya di Sekitarmu

Langsdorffia atau tanaman vampir. (Wikipedia/ Fabio Junio Santos Fonseca)
Langsdorffia atau tanaman vampir. (Wikipedia/ Fabio Junio Santos Fonseca)

"Langsdorffia, seperti tumbuhan parasit lainnya, kurang terwakili dalam koleksi taman botani, dan harus menjadi kandidat untuk penelitian lebih lanjut dan fokus konservasi," tulis Thorogood dan rekannya Jean Carlos Santos dalam Wiley Online Library: Plants, People, Planet.

Untuk membantu penyerbukan, Langsdorffia mengeluarkan nektar manis untuk menarik berbagai burung dan serangga agar berpesta dengan "nubbins" mereka.

Meski langka, drakula hutan kecil ini menampilkan keanekaragaman tumbuhan yang menakjubkan. Ilmuwan menyoroti pentingnya konservasi dan pemeliharaan hutan di sekitar tanaman vampir atau Langsdorffia agar keberadaan mereka tetap terjaga.

Berita Terkait
Berita Terkini

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB