Lapan: Hujan Meteor Perseid Pekan Ini, Dapat Picu Dentuman

Sebagian masuk ke atmosfer dan terbakar sehingga tampak sebagai jejak cahaya di langit.

Agung Pratnyawan

Posted: Kamis, 13 Agustus 2020 | 06:00 WIB
Penampakan hujan meteor di Swedia. (Instagram/ @gavin_swonnell_photography)

Penampakan hujan meteor di Swedia. (Instagram/ @gavin_swonnell_photography)

Hitekno.com - Hujan meteor Perseid yang terjadi Agusuts 2020 ini, akan terlihat dari wilayah Indonesia. Puncaknya, akan terjadi antara 17 Juli hingga 24 Agustus tiap tahunnya.

Menurut peneliti astronomi dan astrofisika Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa (Lapan) Rhorom Priyatikanto puncaknya terjadi pada 11 Agustus.

"Puncak hujan meteor Perseid terjadi tanggal 11 Agustus. Pada puncaknya, bisa terlihat hingga 15 meteor per jam bila dilihat belahan bumi utara," kata Rhorom dimuat Suara.com, Jakarta, Rabu (12/8/2020).

Baca Juga: Sebelum Lihat Hujan Meteor Perseid Besok, Perhatikan Hal Ini

Rhorom menuturkan bila diamati di daerah ekuator, seperti di Indonesia, intensitas hujan meteor jauh lebih rendah.

Hujan meteor tersebut terjadi ketika Bumi melewati jejak komet Swift-Tuttle yang banyak berisikan debu dan kerikil antariksa.

Ilustrasi hujan meteor perseid. (Shutterstock).
Ilustrasi hujan meteor perseid. (Shutterstock).

Sebagian masuk ke atmosfer dan terbakar sehingga tampak sebagai jejak cahaya di langit.

Baca Juga: Kapan Waktu Terbaik untuk Lihat Hujan Meteor Parseid di Jakarta?

"Gambarannya seperti kalau kita naik mobil melewati sekawanan kutu yang beterbangan di atas jalan," ujar Rhorom.

Rhorom mengatakan beberapa meteor berukuran besar seperti bongkahan sehingga tidak habis terbakar di atmosfer atas. Meteor ini bisa jatuh di permukaan Bumi dan menimbulkan ledakan.

"Ada juga yang meledak di udara sehingga terdengar dentumannya," tuturnya.

Baca Juga: Awal Mei 2020 Dihiasi Hujan Meteor Eta Aquarids, Kapan Puncaknya?

Rhorom menuturkan hujan meteor tidak berbahaya, kecuali bila ada meteoroid yang berukuran terlalu besar.

Itulah penjelasan peneliti Lapan yang menyebutkan kalau puncak Hujan meteor Perseid bisa saja menimbulkan dentuman. (Suara.com/ Liberty Jemadu).

Baca Juga: Pandangi Langit Malam Ini, Ada Hujan Meteor Lyrid

Berita Terkait
Berita Terkini

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB