Pakai Data dari Satelit, NASA Petakan Kerusakan Ledakan di Beirut

Kerusakan terparah, seperti di sekitar pelabuhan Beirut, akan ditampilkan sebagai piksel berwarna merah tua.

Dinar Surya Oktarini

Posted: Kamis, 13 Agustus 2020 | 21:45 WIB
Penampakan foto Beirut dari satelit. (Twitter/@planetlabs)

Penampakan foto Beirut dari satelit. (Twitter/@planetlabs)

Hitekno.com - Menggunakan data dari program satelit Eropa, para ilmuwan NASA memetakan kerusakan yang disebabkan ledakan dahsyat yang mengguncang Beirut, Lebanon beberapa waktu lalu

Tim NASA Advanced Rapid Imaging and Analysis (ARIA) memetakan kerusakan menggunakan radar aperture sintetis, yang diperoleh dari program Copernicus Sentinel milik Badan Antariksa Eropa (ESA). Radar menunjukkan perubahan pada tanah sebelum dan sesudah peristiwa besar, seperti gempa Bumi.

"Peta seperti ini dapat membantu mengidentifikasi wilayah yang rusak parah di mana orang mungkin membutuhkan bantuan. Ledakan tersebut terjadi di dekat pelabuhan kota dan diperkirakan menyebabkan kerusakan bernilai miliaran dolar," kata NASA dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Space.com, Kamis (13/8/2020).

Baca Juga: Dirilis Bareng 3 Produk Anyar, Ini Harga Xiaomi Redmi 9A

Kerusakan terparah, seperti di sekitar pelabuhan Beirut, akan ditampilkan sebagai piksel berwarna merah tua. Sementara wilayah yang memiliki kerusakan sedang, ditandai dengan warna oranye.

Kondisi ledakan di Beirut. [NASA]
Kondisi ledakan di Beirut. [NASA]

Area dengan warna kuning, kemungkinan tidak terlalu terpengaruh dampak ledakan. Setiap piksel mewakiliki area seluas 30 meter.

Kerusakan yang disebakan ledakan Beirut juga telah dipetakan oleh satelit lain, termasuk satelit SkySat yang dioperasikan oleh Planet, perusahaan yang berbasis di San Francisco. Citra satelit yang dirilis minggu lalu menunjukkan area pelabuhan sebelum dan sesudah ledakan terjadi.

Baca Juga: Menohok, 7 Meme Indihome Ini Buat Gamer Nyesek

Menurut laporan, lebih dari 200 orang diyakini meninggal dunia akibat ledakan tersebut, dengan puluhan orang masih menghilang. (Suara.com/Lintang Siltya Utami)

Berita Terkait
Berita Terkini

Menyambut tahun 2025, terdapat beberapa kunci tren yang diprediksi akan terus membentuk masa depan biometrik di pasar In...

sains | 15:42 WIB

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB