Pakai Teknologi AI, YouTuber Ini Beri Warna pada Film Tertua di Dunia

YouTuber tersebut mewarnai dan meningkatkan bingkai rekaman asli menggunakan ansambel jaringan saraf.

Dinar Surya Oktarini

Posted: Jum'at, 21 Agustus 2020 | 12:06 WIB
Ilustrasi film. (Pixabay/Pexels)

Ilustrasi film. (Pixabay/Pexels)

Hitekno.com - Seorang YouTuber, Denis Shiryaev menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk memberikan sebuah cuplikan film tertua di dunia yang masih tersimpan. 

Film yang dikenal berjudul "Roundhay Garden Scene" dibuat oleh penemu Perancis, Louis Le Prince pada 14 Oktober 1888.

Film ini menunjukkan empat sosok, yaitu Joseph dan Sarah Whitley, mertua Le Prince, putranya Adolphe, dan Harriet Hartley, berjalan dalam lingkaran kecil di sekitar taman Whitley, di Leeds, Inggris.

Baca Juga: Belikan iPhone untuk Istri, Curhatan Suaminya Ini Bikin Netizen Terharu

Louis Le Prince secara luas dikenal sebagai orang pertama yang merekam gambar bergerak atau film. Wafat pada 1890, ia tetap tidak dikenal hingga kini.

Dalam film yang berdurasi hanya beberapa detik dengan bingkai gambar 12 frame per detik, rekaman hitam putih itu menandai langkah maju yang luar biasa dalam pengembangan teknologi.

Film tertua di dunia setelah diberi efek kedalaman serta frame diperbanyak hingga durasi mencapai menit [YouTube: Denis Shiryaev via IFL Science].
Film tertua di dunia setelah diberi efek kedalaman serta frame diperbanyak hingga durasi mencapai menit [YouTube: Denis Shiryaev via IFL Science].

Untuk mengubah video legendaris, Shiryaev mewarnai dan meningkatkan bingkai rekaman asli menggunakan ansambel jaringan saraf. Seperti yang dijelaskan dalam video itu, ia memulai dengan mencari rekaman dalam koleksi situs Science Museum UK.

Baca Juga: Terpopuler: Tes Ketahanan HP Jadul Nokia dan Pernikahan Pasangan Kembar 3

Dilansir dari IFL Science pada Jumat (21/8/2020), bingkai individu kemudian dipusatkan menggunakan algoritma dan tingkat kecerahannya dibuat lebih konsisten.

Setelah menambahkan sedikit warna ke bingkai, teknologi jaringan saraf digunakan untuk secara efektif mengisi celah dari bingkai yang hilang, memberikan aliran film yang lebih realistis. Dari hanya 20 bingkai asli, hasil akhir pengubahan itu kini memiliki sekitar 250 bingkai dengan total durasi 2 menit 40 detik. Tak hanya itu, suara latar belakang ambien pun ditambahkan untuk memberikan film itu sedikit kedalaman ekstra.

Shiryaev mengunggah video serta proses berisi penjelasan dengan total durasi 3 menit 47 detik itu di saluran YouTube Denis Shiryaev pada 5 Mei 2020. 

Baca Juga: Begini Cara Facebook dan Twitter Cegah Penggunanya Bagikan Hoaks

Hingga kini, video yang diunggah Denis Shiryaev sudah ditonton lebih dari 1,3 juta penayangan dan disukai lebih dari 37.000 pengguna YouTube.

Berita Terkait
Berita Terkini

Menyambut tahun 2025, terdapat beberapa kunci tren yang diprediksi akan terus membentuk masa depan biometrik di pasar In...

sains | 15:42 WIB

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB