Hitekno.com - Banyak ekspresi wajah yang dibuat oleh manusia untuk mengekspresikan emosi yang tengah dihadapi. Contohnya saat kita biasanya tersenyum saat bahagia, mata terbuka lebar saat marah dan banyak lainnya.
Tapi beberapa situasi manusia menyembunyikan emosinya dan membuat ekspresi mikro yang tak terlalu jelas.
Berawal dari ekspresi mikro manusia yang sulit terbaca, kepolisian Inggris tertarik untuk menguji sistem pengenalan wajah, yang ternyata memiliki kemampuan untuk mendeteksi suasana hati (mood) seseorang dengan cara memindai wajah mereka.
Baca Juga: Begini Cara Facebook dan Twitter Cegah Penggunanya Bagikan Hoaks
Meskipun belum ada kejelasan mengenai cara kerja sistem ini, tetapi ada beberapa fitur dari teknologi pemindaian wajah yang diklaim bisa memggambarkan mood seseorang.
Hanya saja, keakuratan teknologi pemindaian wajah untuk menentukan situasi hati seseorang masih perlu bukti yang kuat, agar tidak menimbulkan kontroversi.
Contohnya pada 2019 lalu, lembaga penelitian AI Now telah meminta regulator di Inggris untuk melarang pemakaian teknologi tersebut karena dinilai dibangun di atas fondasi yang sangat goyah.
Baca Juga: Susul Canon dkk, Sony Rilis Software Kamera Jadi Webcam
"Pada saat yang sama dengan teknologi ini diluncurkan, sejumlah besar penelitian menunjukkan bahwa tidak ada bukti substansial yang menjelaskan orang-orang memiliki hubungan yang konsisten antara emosi yang Anda rasakan dengan mimik wajah Anda," terang salah satu pendiri AI Now saat itu, Prof Kate Crawford, seperti dikutip dari Ubergizmo, Kamis (20/8/2020).
"Meskipun kami melihat adanya peningkatan dalam penggunaan pengenalan wajah, terutama untuk tujuan keamanan, tampaknya masih ada banyak hal tentang teknologi ini yang belum kami ketahui," imbuhnya.
Crawford sendiri tidak asal bicara ketika mengutarakan argumennya. Ada beberapa contoh di masa lalu yang berujung pada kesalahan penangkapan tersangka.
Baca Juga: Pria Diajak Video Call Saat Pacarnya Selingkuh, Netizen: Dada Gua Sakit
Kepolisian New York belum lama ini mengumumkan jika mereka akan menilai ulang penggunaan sistem pemindaian wajah mereka. (Suara.com/Tivan Rahmat)