Sebelum Dijadikan Mumi, Anak Kucing Dicekik Sampai Lehernya Patah

Hasil CT scanning, ditemukan anak kucing yang dicekik hingga lehernya patah sebelum dijadikan mumi.

Agung Pratnyawan

Posted: Minggu, 23 Agustus 2020 | 06:00 WIB
Ilustrasi kucing. (Pixabay/ilyessuti)

Ilustrasi kucing. (Pixabay/ilyessuti)

Hitekno.com - Sebuah penelitian baru di Inggris mendapati fakta baru dari budaya mumi anak kucing dalam budaya Mesir Kuno yang berkembang pada tahun 700 Sebelum Masehi sampai 300 Masehi.

Penelitian ini mendapati kalau anak kucing dicekit lehernya sampai patah sebelum dijadikan mumi. Hal ini dilakukan sebagai kurban kepada para dewa.

Studi yang diterbitkan di jurnal Scientific Reports pada 20 Agustus kemarin itu menggunakan teknik pencitraan bernama X-rai micro CT scanning untuk mengungkap praktik yang dalam standar peradaban saat ini dinilai sangat keji.

Baca Juga: Baru Terungkap, Mumi Kecil di Israel Ini Bukan Manusia

"Menggunakan micro CT kami bisa secara efektif melakukan post-mortem terhadap binatang-binatang ini, lebih dari 2000 tahun setelah mereka mati di Mesir," kata Richard Johnston, peneliti dari Swansea University, yang terlibat dalam studi ini.

"Dengan resolusi yang 100 kali lebih tinggi ketimbang CT scan, kami bisa mengetahui penyebab kematian mereka," imbuh dia.

Ilustrasi Mumi kucing. [shutterstock]
Ilustrasi Mumi kucing. [shutterstock]

Dalam studi itu para ilmuwan meneliti sejumlah mumi binatang, mulai dari kucing, ular kobra, anjing, dan burung. Binatang-binatang itu diduga diternakkan untuk dijadikan kurban kepada para dewa dalam bentuk mumi.

Baca Juga: Jadi Misteri, Rahasia Mumi dengan Ekspresi Berteriak Ini Akhirnya Terungkap

Mereka menemukan bahwa rata-rata binatang yang dijadikan mumi masih berusia muda. Salah satu kucing, misalnya, diketahui berusia sekitar 5 bulan saat dibunuh dengan cara dicekik sampai lehernya patah.

Sementara dari hasil scan terhadap mumi ular kobra, diketahui bahwa binatang melata itu direngut pada ekornya, disentak seperti cambuk sehingga kepalanya hancur saat menghantam permukaan keras.

Pembuatan mumi binatang di budaya Mesir kuno berbeda dengan tujuannya dengan mumi manusia. Jika binatang dimumikan sebagai kurban, maka manusia dimumikan agar bisa bangkit lagi di kehidupan setelah kematian.

Baca Juga: Ditemukan Mumi Mesir yang Dikubur Bersama Jimat dan Bola

Itulah temuan penilian baru yang mendapati dalam budaya Mesir Kuno, anak kucing dicekik lehernya terlebih dahulu sebelum dijadikan mumi. (Suara.com/ Liberty Jemadu).

Berita Terkait
Berita Terkini

Menyambut tahun 2025, terdapat beberapa kunci tren yang diprediksi akan terus membentuk masa depan biometrik di pasar In...

sains | 15:42 WIB

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB