NASA: Siklus Baru Matahari Telah Dimulai!

"Itu bisa memuntahkan cahaya, energi, dan materi Matahari ke luar angkasa," sebut NASA.

Agung Pratnyawan

Posted: Kamis, 17 September 2020 | 21:00 WIB
Ilustrasi Matahari berbentuk bola api. (Pixabay/ WikiImages)

Ilustrasi Matahari berbentuk bola api. (Pixabay/ WikiImages)

Hitekno.com - Badan Antariksa Amerika Serikat, NASA mengumumkan kalau Matahari saat ini sudah memuai siklus barunya. Tentunya hal ini akan berdampak pada banyak hal, bahkan hingga ke Bumi.

Solar Cycle 25, demikian NASA menamai siklus baru Matahari tersebut, merupakan penanda akan adanya peningkatan cuaca antariksa yang bisa berdampak pada teknologi di Bumi dan astronot di luar angkasa.

Penemuan ini akan menjadi kunci untuk memastikan bahwa dunia siap menghadapi berbagai masalah dan komplikasi yang mungkin timbul, sebagai akibat dari perubahan cuaca antariksa, para ahli mengatakan.

Baca Juga: Berlimpah Logam, NASA Ungkap Keinginan Buka Tambang di Bulan

Aktivitas Matahari berjalan dalam siklus kira-kira 11 tahun, dengan bintang bergerak secara teratur dari diam ke aktif dan kembali ke posisi diam.

Periode aktivitas tersebut dikenal sebagai cuaca Matahari, dan meskipun perubahannya telah diamati selama ratusan tahun, banyak proses dan efeknya yang sebagian besar belum bisa dijelaskan oleh ilmu pengetahuan.

Ilustrasi Matahari. [Shutterstock]
Ilustrasi Matahari. [Shutterstock]

Meski begitu, para ilmuwan NASA menyebut bahwa perubahan cuaca Matahari dapat berdampak luas. Misalnya, astronot yang tidak dilindungi oleh medan magnet Bumi dapat terkena radiasi dalam jumlah yang berbahaya.

Baca Juga: NASA Ingin Beli Tanah Bulan, Ada yang Jual?

Selain itu, fenomena ini juga dapat menyebabkan masalah yang signifikan bagi teknologi komunikasi radio di Bumi. Oleh sebab itu, para ahli telah menyarankan bahwa permulaan siklus baru Matahari harus menjadi peluang bagi manusia untuk membuat rencana untuk menghadapi kemungikinan yang terjadi di masa depan.

"Tidak ada cuaca buruk, hanya persiapan yang buruk. Cuaca luar angkasa memang seperti itu, dan tugas kita adalah mempersiapkan," kata Jake Bleacher, kepala Direktorat Misi Eksplorasi dan Operasi Manusia NASA, sebagaimana dikutip dari Independent, Kamis (17/9/2020).

Saat Matahari memasuki siklus barunya, hal itu dapat menyebabkan peristiwa mengerikan di permukaannya, seperti jilatan api Matahari, atau lontaran massa koronal.

Baca Juga: Mirip Pesawat Darth Vader dari Star Wars, NASA Temukan Galaksi Misterius

"Itu bisa memuntahkan cahaya, energi, dan materi Matahari ke luar angkasa," sebut NASA.

Itulah pernyataan NASA yang mengumumkan siklus baru Matahari telah dimulai. (Suara.com/ Tivan Rahmat).

Baca Juga: NASA Andalkan Teknologi AI untuk Berburu Planet Baru

Berita Terkait
Berita Terkini

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB