Pertumbuhan Kubah Lava Stabil, Bagaimana Aktivitas Vulkanis Gunung Merapi?

Bagaimana aktivitas vulkanis Gunung Merapi?

Agung Pratnyawan

Posted: Senin, 28 September 2020 | 06:00 WIB
Puncak Gunung Merapi pada 26 September 2020. (BPPTKG)

Puncak Gunung Merapi pada 26 September 2020. (BPPTKG)

Hitekno.com - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyampaikan kabar terkini aktivitas vulkanis Gunung Merapi. Terutama dalam pembentukan kubah lava di gunung berapi ini.

Disampaikan BPPTKG, pertumbuhan kubah lava gunung yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta hingga saat ini masih stabil dengan aktivitas kegempaan yang relatif sama dengan sepekan lalu.

"Kubah lava saat ini dalam kondisi stabil," kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida dalam keterangan tertulis di Yogyakarta, Jumat.

Baca Juga: Gunung Merapi Kembali Erupsi, Sejumlah Wilayah Diguyur Hujan Abu

Berdasarkan analisis foto udara dengan drone pada 26 Juli 2020, ia menjelaskan, volume kubah lava Gunung Merapi sebesar 200.000 meter kubik. Menurut dia, analisis morfologi area kawah berdasarkan foto dari sektor tenggara Gunung Merapi tidak menunjukkan adanya perubahan morfologi kubah.

Selain itu, dalam sepekan ini Gunung Merapi tercatat mengalami 14 kali gempa hembusan (DG), 16 kali gempa vulkanik dangkal (VTB), 122 kali gempa fase banyak (MP), 7 kali gempa low frekuensi (LF), 24 kali gempa guguran (RF), dan 7 kali gempa Tektonik (TT).

Puncak Gunung Merapi. (BPPTKG)
Puncak Gunung Merapi. (BPPTKG)

"Intensitas kegempaan pada minggu ini relatif sama dibandingkan minggu lalu," kata Hanik Humaida dimuat Suara.com.

Baca Juga: Gunung Merapi Kembali Erupsi Hari Ini, Tinggi Kolom Hingga 3.000 Meter

Adapun deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan electronic distance measurement (EDM) pada pekan ini menunjukkan adanya pemendekan jarak tunjam sekitar 2 cm.

Berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental, menurut dia, dapat disimpulkan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi sehingga masih ditetapkan dalam tingkat aktivitas waspada atau level II.

"Potensi bahaya saat ini berupa awan panas dari runtuhnya kubah lava dan lontaran material vulkanik dari letusan eksplosif," kata dia.

Baca Juga: Gunung Merapi Kembali Erupsi, Tinggi Kolom Sampai 3.000 Meter

Mengingat masih waspada, BPPTKG tidak merekomendasikan kegiatan pendakian, kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian yang berkaitan dengan mitigasi bencana. BPPTKG juga mengimbau warga tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi.

Itulah laporan BPPTKG mengenai aktivitas vulkanis Gunung Merapi dan pembentukan kubah lava. (Suara.com/ Liberty Jemadu).

Baca Juga: Gunung Merapi Erupsi Lagi, Tinggi Kolom Capai 5.000 Meter dari Puncak

Berita Terkait
Berita Terkini

Menyambut tahun 2025, terdapat beberapa kunci tren yang diprediksi akan terus membentuk masa depan biometrik di pasar In...

sains | 15:42 WIB

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB