Hashtag Sudah Ada Sejak 40 Ribu Tahun Silam, untuk Apa?

Karakter Hashtag yang banyak digunakan dalam media sosial, ternyata sudah digunakan manusia sejak ribuan tahun silam.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta

Posted: Selasa, 29 September 2020 | 06:30 WIB
Ilustrasi simbol kuno di gua. (Pixabay/ PDPhotos)

Ilustrasi simbol kuno di gua. (Pixabay/ PDPhotos)

Hitekno.com - Hashtag menjadi karakter yang kini banyak digunakan dalam media sosial. Namun siapa sangka simbol ini sudah dikenal manusia sejak ribuan tahun silam. Bahkan digunakan sejak 40 ribu tahun yang lalu.

Kita dapat menerima begitu saja bahwa sistem penulisan paling awal ditemukan oleh bangsa Sumeria pada sekitar 3.400 SM. Namun simbol berusia 40 ribu tahun, bisa menjadi bahasa tertulis awal di dunia.

Seorang peneliti sekaligus ahli paleoantropologi, Genevieve von Petzinger, menjelaskan bahwa simbol kuno tersebar pada 52 gua di seluruh dunia.

Baca Juga: Rusia Ungkap Rekaman Bom Nuklir Paling Dahsyat dalam Sejarah

Itu termasuk hashtag paling awal diketahui yang hampir sama dengan emoji universal yang kita kenal saat ini.

Penelitian tentang simbol yang diukir di dinding gua di seluruh dunia termasuk penniform (bentuk bulu), claviforms (bentuk kunci), dan simbol tangan sangat menarik untuk diungkap lebih dalam.

Ilmuwan masih belum bisa menjelaskan apa arti tulisan kuno tersebut. Namun yang pasti, bangsa prasejarah ternyata memiliki simbol kuno untuk bahasa tertulis mereka.

Baca Juga: Simbol Misterius di Matahari Diduga Pesan dari Alien, Ini Fakta Sebenarnya

Itu berarti terdapat selisih waktu puluhan ribu tahun, sebelum bangsa Sumeria menciptakan tulisan yang dapat dimengerti.

Simbol kuno berusia puluhan ribu tahun ditemukan di gua seluruh dunia. (Open Cultural/ Genevieve von Petzinger)
Simbol kuno berusia puluhan ribu tahun ditemukan di gua seluruh dunia. (Open Cultural/ Genevieve von Petzinger)

Von Petzinger menuliskan penelitian di beberapa negara dalam bukunya yang berjudul ''The First Signs: Unlocking the mysteries of the world’s oldest symbols''.

Dia menghabiskan waktu bertahun-tahun membuat katalog simbol di Eropa dan beberapa negara lain.

Baca Juga: Facebook Hapus Iklan Politik Donald Trump yang Tampilkan Simbol Nazi

Ia telah mengunjungi 52 gua kuno yang tersebar di banyak negara.

Peneliti itu menemukan simbol berbentuk titik-titik, garis, segitiga, bujur sangkar, dan zig-zag hingga bentuk yang lebih kompleks seperti bentuk tangga, stensil tangan, hingga bentuk bulu.

Salah satu simbol di gua kuno. (YouTube/ TED)
Salah satu simbol di gua kuno. (YouTube/ TED)

Sebanyak 32 tanda berhasil ditemukan oleh Petzinger dan telah ia presentasikan pada acara TED Talks.

Baca Juga: Terendam Banjir, Google Maps Sematkan Simbol Ini di Peta Jakarta

''Selama puluhan ribu tahun, nenek moyang kita tampaknya secara konsisten dengan simbol yang mereka gunakan, '' kata von Petzinger dikutip dari Open Cultural.

Peneliti melihat sistem tersebut sebagai akumulasi dari migrasi manusia modern dari Afrika ke Eropa.

Simbol yang telah berusia puluhan ribu tahun itu diketahui tersebar di benda-benda kuno. Mereka tidak hanya ditemukan di gua-gua, tetapi juga terukir di gigi rusa yang dirangkai dalam kalung kuno.

Peneliti memprediksi bahwa simbol berusia 40 ribu tahun (termasuk hashtag) adalah ekpresi pemikiran simbolis yang muncul dari tradisi tertentu pada suku kuno.

Itulah hasil penemuan peneliti, yang mendapati hashtag sudah dikenal manusia sejak 40 ribu tahun silam sebagai simbol kuno. 

Berita Terkait
Berita Terkini

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB