Kicauan Burung Terdengar Berbeda selama Lockdown, Lebih Gacor?

Hasil penelitian baru mendapati perubahan suara kicauan burung yang berbeda sebelum dan sesudah lockdown.

Agung Pratnyawan

Posted: Jum'at, 02 Oktober 2020 | 06:30 WIB
Ilustrasi burung pipit. (Pixabay)

Ilustrasi burung pipit. (Pixabay)

Hitekno.com - Lockdown selama masa pandemi ini ternyata berdampak pula pada alam, termasuk burung. Hasil penelitian baru mendapati kalau kicauan burung kini berbeda dari sebelum adanya pengetatan aktivitas.

Penelitian baru ini mengungkap ketika jalanan di San Francisco, Amerika Serikat, kosong pada bulan-bulan pertama pandemi virus Corona (Covid-19) karena aturan lockdown, para burung jantan di kota itu mulai berkicau lebih lembut dan meningkatkan jangkauan vokal, membuatnya "lebih seksi" bagi burung betina.

Penelitian ini menambahkan semakin banyak studi yang menggambarkan bagaimana hewan telah menyesuaikan perilaku dengan aturan lockdown, akibat Covid-19 yang memaksa banyak orang untuk tinggal di dalam rumah, sebuah fenomena yang dijuluki "anthropause".

Baca Juga: Tak Hanya Pintar Meniru, Kemampuan Burung Ini Mirip Truk Sampah

"Saat kota sedang ramai, mereka bernyanyi dengan sangat keras," kata Elizabeth Derryberry, ekolog perilaku di Universitas Tennessee, pemimpin penelitian yang diterbitkan di Science, seperti dikutip Science Alert, Kamis (1/10/2020).

Tetapi karena lalu lintas terhenti diikuti aturan lockdown, tingkat kebisingan turun hingga 50 persen. Jumlah kendaraan yang melintas di Golden Gate Bridge menurun ke level 1954.

Burung Pipit. [Photos Hobby/Unsplash]
Burung Pipit. [Photos Hobby/Unsplash]

Para ahli membandingkan data kicauan burung yang telah dikumpulkan dari tahun-tahun sebelumnya, dengan rekaman yang dibuat di lokasi yang sama dari April hingga Mei 2020.

Baca Juga: Ketersediaan Makanan Alami Menipis, Burung Ini Beralih ke "Junk Food"

Ilmuwan menemukan bahwa burung pipit sekarang berkicau jauh lebih pelan dan mampu mencapai nada yang jauh lebih rendah, sehingga memperluas jangkauan dan meningkatkan performa.

Tim ilmuwan membandingkan ini dengan situasi ketika pergi ke pesta di rumah teman. Pada malam yang lebih awal, tamu akan berbicara dengan volume normal. Tetapi saat tempat pesta mulai penuh, tamu akan meninggikan suara agar didengar.

"Saat Anda berteriak di pesta, suara Anda tidak maksimal," jelas Derryberry.

Baca Juga: Lama Tak Dipakai, Proyektor di Kelas Ini Malah Jadi Sarang Burung

Derryberry menambahkan saat polusi suara menurun, kicauan burung juga terdengar lebih bagus dan seksi.

Burung Pipit. [Cherylyn Ang/Unsplash]
Burung Pipit. [Cherylyn Ang/Unsplash]

Para ilmuwan dibuat terkejut dengan seberapa jauh volume kicauan burung menurun, dengan data yang menunjukkan hampir sepertiga.

Namun meski demikian, suara burung pipit masih bisa terdengar dari jarak dua kali lebih jauh dibandingkan sebelum lockdown, terkiat dengan laporan anekdotal tentang kicauan burung yang menjadi lebih mencolok bagi manusia.

Baca Juga: Tak Seperti di Film, Karakter Dinosaurus "Kadal" Ini Justru Mirip Burung

Para ilmuwan mengatakan, penelitian ini menunjukkan seberapa cepat burung dapat beradaptasi dengan lingkungan yang berubah dan menyarankan bahwa menemukan solusi jangka panjang, untuk mengekang polusi suara dapat membawa hasil positif lainnya seperti keanekaragaman spesies yang lebih tinggi.

Itulah hasil penelitian baru yang mendapati perubahan suara kicauan burung beradaptasi dengan lingkungan sebelum dan sesudah lockdown. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Berita Terkait
Berita Terkini

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB