BMKG: Gempa Tektonik Berkurang Selama September

Dibanding Agustus, gempa tektonik selama September berkurang.

Agung Pratnyawan

Posted: Senin, 05 Oktober 2020 | 06:00 WIB
Logo BMKG. (BMKG)

Logo BMKG. (BMKG)

Hitekno.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat setiap adanya fenomena alam, termasuk gempa di Indonesia. Bagaimana dengan gempa tektonik selama belan kemarin dalam catatan BMKG?

Menurut BMKG, jumlah gempa bumi tektonik selama September 2020 turun jika dibandingkan dengan pada Agustus, tetapi gempa yang dirasakan jumlahnya meningkat drastis.

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan bahwa selama September ada 706 gempa tektonik di wilayah Indonesia, turun dari sebanyak 804 kali pada Agustus.

Baca Juga: BMKG: Wilayah Ini Berisiko Terdampak Iklim La Nina

Tetapi dari jumlah itu, gempa yang guncangannya dirasakan oleh masyarakat tercatat sebanyak 67 kali atau meningkat signifikan dari Agustus yang hanya sebanyak 49 kali.

Sementara gempa yang magnitudonya terjadi sebanyak 685 kali, atau menurun dibandingkan Agustus yang tercatat sebanyak 777 kali gempa. Sedangkan gempa dengan magnitudo di atas 5,0 atau gempa signifikan, terjadi sebanyak 21 kali, turun dari sebanyak 27 kali pada Agustus.

Peta yang menunjukkan titik-titik gempa tektonik di Indonesia selama September 2020. [Dok Daryono/BMKG]
Peta yang menunjukkan titik-titik gempa tektonik di Indonesia selama September 2020. [Dok Daryono/BMKG]

Selama September 2020 terjadi satu kali kejadian gempa merusak, yaitu gempa berkekuatan M 5,7 yang mengguncang Kepulauan Talaud pada 9 September 2020.

Baca Juga: BMKG: Hujan Es di Bogor Terkait Awan Comulunimbus

Gempa Talaud itu menyebabkan sebanyak 55 bangunan rumah warga rusak yang tersebar di Kecamatan Beo, Pulutan, dan Rainis, Kab. Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara.

Gempa merusak ini merupakan jenis gempa kedalaman menengah akibat aktivitas subduksi lempeng Laut Maluku.

Itulah laporan BMKG mengenai jumlah gempa tektonik di Indonesia selama September 2020 yang menurun jika dibanding Agustus. (Suara.com/ Liberty Jemadu).

Baca Juga: Menurut BMKG, Ini Sumber Suara Dentuman Misterius di Jakarta

Berita Terkait
Berita Terkini

Menyambut tahun 2025, terdapat beberapa kunci tren yang diprediksi akan terus membentuk masa depan biometrik di pasar In...

sains | 15:42 WIB

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB