Laporan Terbaru, Lubang Ozon Capai Rekor Terbesar dalam 1 Dekade Terakhir

Puncak lubang ozon terbesar tercatat pada awal Oktober, yang mencapai lebih luas dari wilayah Rusia.

Agung Pratnyawan

Posted: Rabu, 14 Oktober 2020 | 12:00 WIB
Ilustrasi atmosfer Bumi. (pexels/Jaymantri)

Ilustrasi atmosfer Bumi. (pexels/Jaymantri)

Hitekno.com - Laporan terbaru Organisasi Meteorologi Dunia (WMO), lubang ozon di atas Antartika adalah salah satu yang terbesar dan terdalam. Bahkan telah memecahkan rekor dalam satu dekade terakhir.

Menurut laporan WMO ini, lubang ozon di atas Antartika ini tumbuh pesat sejak pertengahan Agustus. Sedangkan puncaknya pada awal Oktober mencpai 24 juta kilometer persegi, lebih luas dari wilayah Rusia.

Berkat bantuan dari Copernicus Atmospheric Monitoring Service, NASA, dan Environment and Climate Change Canada, para ahli saat ini memperkirakan lubang itu mencakup 23 juta kilometer persegi, lebih tinggi dari area rata-rata selama dekade terakhir.

Baca Juga: Tingkat Polusi Ozon Meningkat Selama 20 Tahun Terakhir, Berbahaya?

Lubang ozon yang besar telah didorong oleh pusaran kutub dingin yang kuat. Ukuran lubang ozon secara alami berfluktuasi setiap tahun, mencapai maksimum antara pertengahan September hingga pertengahan Oktober, dan kemungkinan akan kembali normal pada akhir tahun.

Menariknya, tahun lalu para ilmuwan melaporkan bahwa lubang di lapisan ozon di atas Antartika adalah yang terkecil dalam beberapa dekade.

Lapisan Ozon di Bumi. [Pete Linforth/Pixabay]
Lapisan Ozon di Bumi. [Pete Linforth/Pixabay]

"Ada banyak variasi dalam seberapa jauh peristiwa lubang ozon berkembang setiap tahun. Lubang ozon 2020 mirip dengan lubang 2018, yang juga merupakan lubang yang cukup besar, dan sudah pasti berada di bagian atas daftar selama lima belas tahun terakhir ini," kata Vincent-Henri Peuch, direktur Copernicus Atmosphere Monitoring Service di ECMWF, seperti dikutip IFL Science, Rabu (14/10/2020).

Baca Juga: Usaha Menutup Lubang Ozon Malah Timbulkan Masalah Lingkungan Lainnya

Peuch menjelaskan, dengan sinar Matahari kembali ke Kutub Selatan dalam beberapa minggu terakhir, menipisnya lapisan ozon di area tersebut akan terus terlihat. Penipisan lapisan ozon ini mendorong orang-orang untuk terus menegakkan Protokol Montreal yang melarang emisi bahan kimia perusak ozon.

Lapisan ozon merupakan wilayah stratosfer antara 15 hingga 30 kilometer di atas permukaan Bumi, yang memiliki konsentrasi gas ozon tinggi dibandingkan bagian atmofser lainnya.

Itu secara aktif bertindak sebagai perisai untuk tumbuhan di Bumi menyerap banyak sinar ultraviolet dari Matahari yang berbahaya. Zat pendingin dan pelarut dari bahan kimia buatan manusia dapat bertindak sebagai zat perusak ozon setelah terbawa ke stratosfer.

Baca Juga: Sempat Menganga, Lubang Ozon di Kutub Utara Dilaporkan Mulai Tertutup

Hal ini juga berkaitan erat dengan suhu di stratosfer. Pusaran kutub baru-baru ini membuat lapisan atmosfer Bumi ini sangat dingin, sehingga memungkinkan pembentukan awan stratosfer kutub, yang hanya dapat terbentuk pada suhu dibawah minus (-) 78 derajat Celcius.

Lubang ozon capai rekor terbesar dalam 1 dekade terakhir. [WMO]
Lubang ozon capai rekor terbesar dalam 1 dekade terakhir. [WMO]

Awan ini membantu meningkatkan reaksi kimia yang melibatkan bahan kimia buatan manusia yang menyebabkan penipisan ozon, sehingga semakin mengurangi lapisan ozon.

Kekhawatiran atas lubang di lapisan ozon menjadi salah satu masalah lingkungan terbesar belakangan ini, ketika para ilmuwan menemukan lubang di lapisan di atas Kutub Selatan pada tahun 1970-an dan 1980-an. Diketahui bahwa lapisan tersebut telah terkikis oleh bahan kimia buatan manusia, yaitu zat pendingin dan pelarut.

Baca Juga: Sempat Menganga, Lubang Ozon di Kutub Utara Akhirnya Tertutup

Untungnya, para pakar di dunia memutuskan untuk mengambil tindakan yang tegas, salah satunya adalah Protokol Montreal yang diselesaikan pada 1987, untuk membuat kesepakatan secara global dalam melindungi lapisan ozon melalui penghapusan zat perusak ozon.

Itu menjadi salah satu seruan paling sukses untuk tindakan global yang pernah dicapai dan hingga saat ini, itu merupakan satu-satunya perjanjian PBB yang telah diratifikasi oleh setiap negara anggota PBB.

Itulah laporan terbaru pada lubang ozon di Antartika yang disebut telah memecahkan rekor terbesar dalam satu dekade ini. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Berita Terkait
Berita Terkini

Menyambut tahun 2025, terdapat beberapa kunci tren yang diprediksi akan terus membentuk masa depan biometrik di pasar In...

sains | 15:42 WIB

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB