Tempat Ini Diduga Jadi Pembibitan Bayi Hiu Megalodon, Berusia 24 Juta Tahun

Di tempat ini, para ilmuwan mendapati beberapa bukti pembibitan bayi hiu megalodon.

Agung Pratnyawan

Posted: Kamis, 22 Oktober 2020 | 06:30 WIB
Ilustrasi hiu mako. (Wikipedia/ Mark Conlin)

Ilustrasi hiu mako. (Wikipedia/ Mark Conlin)

Hitekno.com - Para ilmuwan telah menemukan tempat yang diduga dulunya jadi lokasi pembibitan bayi hiu megalodon. Yakni berada di South Carolina, tempat hiuk raksasa purba tersebut.

Menurut para ilmuwan, tempat pembibitan bayi hiu megalodon ini telah berusia sampai 24 juta tahun.

Bayi megalodon membutuhkan tempat untuk tumbuh besar, sebelum menuju ke laut terbuka. Sehingga hewan itu berenang di sekitar pantai yang penuh dengan mangsa yang mudah ditangkap, tempat itu disebut sebagai tempat pembibitan.

Baca Juga: Punya Lebar Mulut 1,2 Meter, Fosil Hewan Laut Purba Ini Diteliti Ilmuwan

Hingga saat ini, para ilmuwan hanya mengetahui dua fosil pembibitan hiu, yaitu pembibitan megalodon berusia 10 juta tahun di Panama dan pembibitan hiu putih besar berusia 5 juta tahun di Chili.

Selain menjadi pembibitan ketiga, penemuan baru ini juga merupakan pembibitan pertama yang tercatat untuk Carcharocles angustidens, hiu gigi raksasa yang hidup selama zaman Oligosen atau sekitar 34 juta hingga 23 juta tahun lalu.

Ilmuwan di Mace Brown Museum of Natural History Robert Boessenecker dan rekannya, memeriksa salah satu gigi hiu dari lokasi pembibitan.

Baca Juga: Teliti 35 Fosil Mastodon, Ilmuwan Temukan Migrasi Epik Hewan Purba

Mereka menemukan bahwa ikan ini berasal dari Carcharocles angustidens terbesar yang pernah ditemukan.

https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/10/21/91555-pembibitan-bayi-hiu-purba.jpg
https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/10/21/91555-pembibitan-bayi-hiu-purba.jpg

Sebelumnya, pemegang rekor berasal dari gigi Carcharocles angustidens yang ditemukan di Selandia Baru dengan panjang maksimum 8,47 meter.

"Panjang maksimum yang kami hitung ulang untuk Carcharocles angustidens ini adalah 8,85 meter. Ini ternyata sedikit lebih besar dari spesimen yang ditemukan di Selandia Baru," kata Addison Miller, rekan ilmuwan dari College of Charleston, seperti dikutip Science Alert, Rabu (21/10/2020).

Baca Juga: Seukuran Babi, Hewan Purba Ini Alami Hibernasi Paling Awal

Sebagai perbandingan, hiu putih besar modern (Carcharodon carcharias) memiliki panjang 6 meter, tetapi kebanyakan berukuran lebih kecil.

Penelitian tentang gigi hiu yang ditemukan di tempat pembibitan ini telah dipresentasikan secara online pada 13 Oktober, di konferensi tahunan Society of Vertebrate Paleontology.

Penelitian itu kemungkinan akan menjadi pekerjaan yang berkelanjutan. Jika didukung dengan lebih banyak bukti penemuan, temuan ini akan menunjukkan bahwa perilaku dan strategi adaptif dalam menggunakan area pembibitan telah berevolusi, sejak Oligosen sekitar 24 juta tahun lalu untuk garis keturunan hiu gigi raksasa.

Baca Juga: Misteri Megalodon, Hiu Terbesar yang Pernah Ada

Lokasi pembibitan bayi hiu purba. [Plus.org]
Lokasi pembibitan bayi hiu purba. [Plus.org]

Para ilmuwan menemukan 87 gigi Carcharocles angustidens dalam satu unit batuan yang disebut Chandler Bridge Formation.

Miller menemukan bahwa dari 87 gigi, sebanyak 3 gigi adalah bayi, 77 gigi milik hiu remaja, dan tujuh lainnya milik hiu dewasa dengan rata-rata panjang tubuh adalah 4,8 meter.

Perairan Oligosen di South Carolina memang dikenal sebagai rumah bagi mangsa yang mudah dijangkau Carcharocles angustidens, termasuk tuna, mackerel, penyu, lumba-lumba, paus, hingga pari.

Selain itu, tempat ini kemungkinan merupakan area dangkal yang menawarkan perlindungan alami bagi hiu muda yang belum siap hidup di laut dalam.

Itulah tempat yang diduga sebagai lokasi pembibitan bayi hiu megalodon, hiu raksasa purba yang sempat merajai perairan. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Berita Terkait
Berita Terkini

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB