Waspada, La Nina Berpotensi Timbulkan Banjir dan Longsor di Daerah Ini

Masyarakat diminta mewaspadai fenomena La Nina.

Agung Pratnyawan

Posted: Jum'at, 23 Oktober 2020 | 06:00 WIB
Ilustrasi Hujan. (Pixabay/Pexels)

Ilustrasi Hujan. (Pixabay/Pexels)

Hitekno.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten meminta masyarakt untuk mewaspadai fenomena La Nina. Pasalnya bisa meningkatkan potensi timbulnya bencana banjir dan longsor.

Hal ini karena fenomena La Nina juga meningkatkan intensitas curah hujan di sejumlah negara.

"Peringatan kewaspadaan itu untuk mengurangi risiko kebencanaan, agar tidak menyebabkan korban jiwa maupun kerusakan material cukup besar," kata Rohmat, seorang petugas BPBD Kabupaten Lebak, dilansir Suara.com, Kamis (22/10/2020).

Baca Juga: Presenter Info Cuaca BMKG Dilicehkan, Bikin Netizen Geram

Masyarakat Kabupaten Lebak yang tinggal di daerah rawan bencana alam, mencapai ribuan kepala keluarga dan mereka tersebar di kaki Gunung Halimun Salak, perbukitan, dan aliran sungai.

Saat ini, masyarakat mewaspadai fenomena La Nina dengan ditandai curah hujan tinggi dan berpeluang terjadi siang hingga malam hari.

Ilustrasi la nina. [Wikipedia]
Ilustrasi la nina. [Wikipedia]

Fenomena La Nina diperkirakan di Banten berlangsung sampai Desember mendatang, sesuai laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Baca Juga: Kepala BMKG: La Nina Bisa Picu Bencana, Masyarakat Diminta Waspada

"Kami minta warga mewaspadai jika curah tinggi disertai angin kencang," katanya menjelaskan.

Kepala Stasiun BMKG Tangerang Selatan Sukasno mengatakan, dampak fenomena La Nina menyebabkan intensitas curah hujan mengalami peningkatan 20-40 persen dari biasanya.

La Nina merupakan anomali sistem iklim global yang terjadi dengan periode ulang berkisar antara 2 sampai 7 tahun di Samudra Pasifik dan atmosfer, langit di atasnya berubah dari keadaan netral (normal) serta minimal berlangsung selama 2 bulan.

Baca Juga: Terpopuler: BMKG Gelar Latihan Mitigasi dan Meme Puan Maharani

Pada fenomena La Nina yang terjadi adalah pendinginan yang tidak biasa, yaitu anomali suhunya melebihi -0.5 derajat Celsius di area yang sama.

Itulah potensi bencana banjir dan longsor yang bisa ditimbulkan oleh fenomena La Nina. (Suara.com/ Dythia Novianty).

Baca Juga: BMKG Gelar Latihan Mitigasi Menghadapi Tsunami Raksasa di Selatan Jawa

Berita Terkait
Berita Terkini

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB