2021 Mendatang, NASA Akan Kirim Abu Kremasi Manusia ke Bulan

NASA juga akan menyebar abu jasad dari Mareta West, ahli geologi Bulan.

Agung Pratnyawan

Posted: Jum'at, 20 November 2020 | 17:00 WIB
Logo NASA. (NASA)

Logo NASA. (NASA)

Hitekno.com - Badan atariksa Amerika Serikat, NASA berencana untuk mengirimkan abu kremasi manusia ke Bulan pada 2021 silam.

Misi ini sebagai bagian dari layanan pemakaman komersial untuk mendukung misi Bulan.

Badan antariksa itu bekerja sama dengan perusahaan space memorial Texas Celestis, yang akan menyediakan lebih dari selusin kapsul berisi sisa-sisa manusia dan DNA untuk penerbangan tersebut. 

Baca Juga: Astronom Berencana Bangun Teleskop di Bulan, untuk Apa?

Dijuluki Luna 2, misi itu akan diluncurkan dalam penerbangan NASA ke wilayah Bulan yang disebut Lacus Mortis pada Juli 2021.

Hingga saat ini, hanya satu orang yang pernah terkubur di permukaan Bulan, yaitu ilmuwan planet revolusioner Eugene Shoemaker.

Ilustrasi Supermoon atau Bulan Purnama. (Pixabay)
Ilustrasi Bulan Purnama. (Pixabay)

"Kapsul memorial Celestis akan tetap berada di Bulan sebagai penghormatan permanen kepada jiwa pemberani yang tidak pernah berhenti meraih bintang. Setiap kali Anda melihat Bulan, Anda tahu bahwa orang yang Anda cintai ada di tempat yang hanya sedikit orang pernah pergi ke sana," tulis perusahaan dalam situs resmi, seperti dikutip New York Post, Jumat (20/11/2020).

Baca Juga: Sempat Hilang, Ilmuwan Berhasil Temukan Kembaran Bulan

Abu kremasi manusia dari mantan ilmuwan luar angkasa, penulis sci-fi, dan bahkan seorang guru matematika Inggris juga ikut serta dalam penerbangan tersebut.

NASA juga akan menyebar abu jasad dari Mareta West, ahli geologi Bulan yang menentukan situs penting untuk pendaratan pertama di Bulan, sebagai bagian dari misi.

Pemakaman ini akan dibawa ke permukaan Bulan menggunakan pesawat luar angkasa yang dibuat oleh Astrobotic, perusahaan robotika swasta asal Amerika Serikat. Astrobotic dipilih NASA pada 2019 dengan kontrak senilai 79,5 juta dolar AS untuk mengirimkan muatan ke Bulan.

Baca Juga: NASA Temukan Molekul Misterius di Atmosfer Bulan Saturnus, Apa Itu?

Peregrine Lander akan menjadi pesawat luar angkasa Amerika pertama yang mendarat di Bulan sejak misi Apollo. Misi tersebut, yang dinamakan Peregrine Mission One, akan diluncurkan dengan roket Vulcan Centaur milik United Launch Alliance dari Cape Canaveral, Florida.

Logo NASA. [Shutterstock]
Logo NASA. [Shutterstock]

Misi tahun depan, menandai penerbangan memorial kedua dari Celestis setelah lebih dari 22 tahun sejak penerbangan pertama ketika perusahaan menyebar abu milik Shoemaker pada 1998.

Menurut Celestis, ini adalah cara futuristik untuk menghormati orang yang meninggal dunia dan hasil dari perjalanan luar angkasa menjadi lebih umum.

Baca Juga: Hasil Pengamatan, NASA Yakin Ada Kandungan Air di Bulan

Ini bukan satu-satunya bentuk penguburan luar angkasa yang tersedia bagi publik. Aura Flights, sebuah perusahaan yang berbasis di Sheffield, Inggris, menggunakan balon cuaca untuk menyebarkan abu manusia sejauh 20 mil di atas permukaan Bumi.

Selain itu, pada 2018, perusahaan Amerika Serikat Elysium Flights meluncurkan satu gram abu dari 100 orang di luar orbit dengan roket SpaceX.

Itulah rencana NASA yang akan mengirimkan abu kremasi manusia pada 2021 mendatang ke Bulan. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Berita Terkait
Berita Terkini

Menyambut tahun 2025, terdapat beberapa kunci tren yang diprediksi akan terus membentuk masa depan biometrik di pasar In...

sains | 15:42 WIB

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB