Hitekno.com - Menurut astronom, Jupiter dan Saturnus akan mengalami "pendekatan" satu sama lain, yang akan menjadi fenomena langka di luar angkasa.
Menurut laporan, fenomena Jupiter dan Saturnus ini terjadi dalam pandangan langit Bumi antara 16-25 Desember mendatang.
Peristiwa konjungsi langka ini pertama kalinya terlihat dalam 800 tahun. Nantinya, kedua planet raksasa itu akan dipisahkan hanya dengan 1/5 diameter Bulan Purnama.
Baca Juga: Pesawat Luar Angkasa NASA Berhasil Menangkap Semburan Listrik di Jupiter
Meskipun secara fisik kedua planet tidak benar-benar berdekatan, tapi dalam pandangan Bumi, keduanya akan terlihat seperti satu titik cahaya terang di langit malam.
"Kesejajaran antara dua planet ini agak jarang, terjadi sekali setiap 20 tahun atau lebih, tetapi konjungsi ini sangat jarang terjadi karena seberapa dekat planet akan tampak satu sama lain," kata Patrick Hartigan, astronom dari Universitas Rice, seperti dikutip Science Alert, Selasa (24/11/2020).
Menurut Hartigan, konjungsi ini terjadi terakhir kali pada 4 Maret 1226. Untuk mendapatkan pengamatan terbaik, pengamat harus berada di dekat khatulistiwa. Jika langit cerah, maka kesejajarannya masih dapat terlihat dari mana saja di Bumi.
Baca Juga: NASA Bagikan Potret Terbaru Jupiter, Cantik dan Berwarna Pastel
Kedua planet akan muncul di langit malam selama sekitar satu jam, setelah Matahari terbenam setiap malam. Jika ingin mendapat pemandangan yang lebih jelas dengan teleskop, arahkan perangkat ke langit barat.
"Pada malam terdekat pada 21 Desember, mereka akan terlihat seperti planet ganda, dipisahkan oleh hanya 1/5 diameter bulan purnama," tambah Hartigan.
Planet-planet tersebut akan terlihat cukup terang terlihat pada saat senja. Hartigan menambahkan bahwa keduanya akan terlihat kembali pada Maret 2080.
Baca Juga: Terbesar di Tata Surya, Ilmuwan Temukan Bekas Benturan pada Bulan Jupiter
Namun setelah itu, Jupiter dan Saturnus tidak akan sedekat ini di langit malam hingga 2400.
Itulah fenomena langka "pendekatan" Jupiter dan Saturnus yang menurut astronom terjadi pada Desember 2020 ini. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).
Baca Juga: Astronom: Badai Petir di Jupiter Bisa Hasilkan Hujan Es