Hitekno.com - Pusat dari galaksi Bimasakti, memiliki lubang hitam supermasif yang dinamakan Sagitarius A* dengan massa kira-kira empat juta kali Matahari.
Hasil penelitian terbaru, para ilmuwan mendapati kalau jarak Bumi dengan lubang hitam lebih dekat dibandingkan perkiraan sebelumnya.
Para ilmuwna menyebutkan kalau Bumi 2.000 tahun cahaya lebih dekat ke lubang hitam raksasa ini daripada yang diduga.
Baca Juga: Astronom Temukan 6 Galaksi yang Terjebak dalam Lubang Hitam Supermasif
Jarak semakin dekat ini bukan berarti bahwa Bumi sedang berada di jalur tabrakan dengan lubang hitam, melainkan para ilmuwan ingin menunjukkan hasil dari model Bimasakti yang lebih akurat berdasarkan data baru.
Selama 15 tahun terakhir, proyek astronomi radio Jepang yang disebut VERA telah mengumpulkan berbagai macam data.
Dengan menggunakan teknik yang disebut interferometri, VERA mengumpulkan data dari teleskop di seluruh Jepang dan menggabungkannya dengan data dari proyek lain yang ada, untuk membuat peta Bimasakti paling akurat.
Baca Juga: Amati Korona Lubang Hitam, Astronom: Kini Meredup
Menentukan lokasi dan kecepatan sekitar 99 titik tertentu di Bimasakti, VERA menyimpulkan bahwa lubang hitam supermasif Sagitarius A* sebenarnya berjarak 25.800 tahun cahaya dari Bumi, hampir 2.000 tahun cahaya lebih dekat daripada yang diyakini sebelumnya.
Selain itu, model baru juga menghitung Bumi bergerak lebih cepat daripada yang diperkirakan sebelumnya. Model sebelumnya mencatat bahwa kecepatan Bumi pada 220 kilometer per detik, mengorbit di sekitar pusat galaksi. Sementara model baru VERA mengungkap Bumi bergerak dengan kecepatan 227 kilometer per detik.
Dilansir dari CNET, Selasa (1/12/2020), VERA saat ini diharapkan meningkatkan akurasi modelnya dengan peningkatan jumlah titik pengumpulan data hingga ke EAVN (East Asian VLBI Network), dan mengumpulkan data dari rangkaian teleskop radio yang lebih besar di seluruh Jepang, Korea, dan China.
Baca Juga: Menurut Ilmuwan, Planet Sembilan Bisa Jadi Sebuah Lubang Hitam
Itulah penemuan baru yang mendapati kalau jarak Bumi dan lubang hitam lebih dekat dari perkiraan ilmuwan sebelumnya. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).