Seperti Komet, Planet Merkurius Ternyata Memiliki Ekor

Merkurius dijuluki planet berekor.

Dinar Surya Oktarini

Posted: Rabu, 13 Januari 2021 | 17:56 WIB
Planet Merkurius. (NASA/JPL)

Planet Merkurius. (NASA/JPL)

Hitekno.com - Mirip dengan komet besar yang memiliki ekor di bagian belakangnya, para astronom menyebut Merkurius dengan planet berekor

Ekor Merkurius memanjang jutaan kilometer dan bersinar dengan cahaya redup berwarna kuning-oranye. Hal ini diakibatkan oleh posisi planet.

Merkurius merupakan planet terdalam di tata surya. Jarak orbit Merkurius dengan Matahari rata-rata 58 juta kilometer. Dengan jarak sedekat itu membuat Merkurius selalu terpapar radiasi dan diterpa angin Matahari.

Baca Juga: Makin Populer, Ikan Cupang Kini Dijual di Supermarket

Terlebih karena Merkurius memiliki massa yang sangat rendah, planet berbatu itu tidak terlalu kuat secara gravitasi. Medan magnetnya pun hanya 1 persen dari Bumi.

Karena itu, Merkurius tidak memiliki atmosfer. Sebaliknya, planet tersebut memiliki eksosfer tipis yang terdiri dari atom oksigen, natrium, hidrogen, helium, dan kalium.

Merkurius berekor. [Twitter]
Merkurius berekor. [Twitter]

Eksosfer itu terikat secara gravitasi dengan planet, tetapi terlalu menyebar sebagai gas. Tekanan radiasi Matahari pada permukaan Merkurius menciptakan ekor, proses serupa yang juga terjadi pada komet.

Baca Juga: TikTok Awards Indonesia Siap Digelar, Yuk Pilih Kreator Favoritmu!

Perbedaannya, ekor komet dihasilkan dari es yang menyublim, sementara ekor Merkurius terbuat dari atom natrium.

Bahan tersebut akan bersinar ketika terionisasi oleh radiasi ultraviolet Matahari. Hasilnya, Merkurius tampak seperti komet dengan ekor yang telah diamati mengalir hampir 3,5 juta kilometer dari planet tersebut.

Planet dan benda lain di tata surya seperti Venus ketika terpapar angin Matahari pada arah yang benar juga terkadang memiliki struktur oksigen terionisasi seperti ekor.

Baca Juga: Cowok Ini Santuy "Tidur Sama Ayam", Netizen Langsung Kasih Semangat

Satelit alami Bumi, Bulan, juga memiliki ekor natrium saat terkena angin Matahari, tetapi tidak sebesar ekor Merkurius.

Merkurius berekor. [Twitter]
Merkurius berekor. [Twitter]

Dilansir dari Science Alert, Rabu (13/1/2021), para astronom mengatakan, ekor Merkurius memiliki keistimewaan karena dapat memberikan informasi tentang variasi musiman di eksosfer Merkurius dan bagaimana peristiwa seperti jilatan api Matahari serta pelepasan massa koronal memengaruhi planet.

Selain itu, ekor natrium yang ditemukan berhubungan dengan planet berbatu seperti Merkurius, mengidentifikasi natrium dalam sistem di sekitar bintang lain dapat membantu para ahli melacak planet ekstrasurya berbatu dan menilai potensi kelayak huniannya. (Suara.com/Lintang Siltya Utami)

Baca Juga: Ilmuwan Temukan Aurora Aneh yang Berada di Sekitar Komet Ini

Berita Terkait
Berita Terkini

Menyambut tahun 2025, terdapat beberapa kunci tren yang diprediksi akan terus membentuk masa depan biometrik di pasar In...

sains | 15:42 WIB

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB