Ini Bahaya Abu Vulkanik bagi Kesehatan dan Penjelasannya

Abu vulkanik mengandung berbagai partikel dan gas yang berbahaya, apa saja?

Agung Pratnyawan

Posted: Kamis, 28 Januari 2021 | 12:30 WIB
Gunung merapi. (Twitter/@BPPTKG)

Gunung merapi. (Twitter/@BPPTKG)

Hitekno.com - Gunung Merapi erupsi pada Rabu (27/1/2021) pada pukul 13.45 WIB yang menimbulkan awan pasa tebal hingga hujan abu vulkanik yang berpotensi punya dampak buruk pada kesehatan.

Apa saja bahaya dari abu vulkanik bagi kesehatan? Simak lengkap dengan penjelasan yang dimuat Suara.com (27/1/2021).

Abu vulkanik seperti yang dihasilkan erupsi Gunung Merapi mengandung berbagai partikel dan gas yang berbahaya seperti aerosol karbondioksida, sulfat (sulfur dioksida), asam hidroflourat dan asam hidroklorik.

Baca Juga: Kembali Keluarkan Awan Panas, Hashtag #Merapi Trending di Twitter

Berbagai gas tersebut bisa memberikan efek berbahaya bagi kesehatan. Berikut ini penjelasan beberapa bahaya abu vulkanik bagi kesehatan.

1.     Gangguan Pernapasan

Dampak paling utama bahaya abu vulkanik bagi kesehatan adalah gangguan pada pernapasan. Gangguan pernapasan tersebut yang dialami yakni bronkitis kronis, asma dan emfisema.

Baca Juga: Link Live Streaming Gunung Merapi, Bisa Pantau Kondisi Terkini

Dampak abu vulkanik lainnya pada saluran pernapasan memicu Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), emfisema dan Penyakit Paru Jangka Panjang atau kronis.

Oleh karena itu, saat terjadi letusan gunung berapi masyarakat dihimbau wajib memakai masker. Tujuannya adalah untuk menutupi saluran pernapasan agar abu vulkanik tidak terhidup dan mengendap pada saluran pernapasan.

Ilustrasi alat bantu pernapasan. (Shutterstock)
Ilustrasi alat bantu pernapasan. (Shutterstock)

2.     Iritasi mata

Baca Juga: BPPTKG: Konsentrasi Karbon Dioksida Gunung Merapi Meningkat

Bahaya abu vulkanik selanjutnya adalah dapat menimbulkan iritasi pada mata. Iritasi mata ini dapat menyebabkan mata menjadi berwarna merah dan gatal.

Iritasi ini juga dapat menyebabkan lecet dan goresan pada kornea yang dapat menyebabkan konjungtivitis. Abu vulkanik memiliki tekstur yang kasar yang dapat membuat bagian tubuh juga lecet.

Untuk melakukan pencegahannya dapat dilakukan dengan cara menggunakan kacamata maupun menutupi sebagian muka dengan kain dan juga mengenakan masker.

Baca Juga: Ada Penampakan Ini di Foto Google Earth Gunung Merapi, Netizen: Jadi Ngeri

Ilustrasi mata biru. (pixabay/SharonMcCutcheon)
Ilustrasi mata biru. (pixabay/SharonMcCutcheon)

3.     Silikosis

Silikosis merupakan dampak jangka panjang bagi kesehatan karena efek terkena paparan abu vulkanik. Sikilosis menjadi permasalahan yang serius karena mengakibatkan kerusakan pada paru – paru dari paparan partikel silika kristal bebas atau silicon dioksida (SiO2).

Kandungan pada abu vulkanik seperti kristobalit, tridimit, dan kuarsa dapat menyebabkan gangguan kesehatan. Abu silikosis ini sangat halus dan menyerupai pecahan kaca.

Komplikasi pada silikosis dapat menyebabkan rheumatoid, arthritis, scleroderma, eritematosus sistemik, kanker paru-paru, kegagalan pernapasan tuberkolosis dan fibrosis massif progresif.

Orang yang terkena penyakit dan gangguan kesehatan seperti itu berawal dari gejala paparan abu vulkanik antara lain: sesak napas, batuk, gejala seperti flu, sakit kepala, lemas dan kurang berenergi, produksi lender kian meningkat, sakit tenggorokan dan mata berair.

Itulah beberapa bahaya abu vulkanik bagi kesehatan. Dengan meletusnya Gunung Merapi hingga mengeluarkan awan panas dan hujan abu, maka diharapkan kewaspadaan masyarakat terkait bahaya abu vulkanik juga semakin tinggi. (Suara.com/ Muhammad Zuhdi Hidayat).

Berita Terkait
Berita Terkini

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB