Objek Terjauh di Tata Surya Sudah Pernah Ditemukan Para Ilmuwan

Para ilmuwan sekarang mengonfirmasi bahwa berdasarkan orbit dan jaraknya.

Dinar Surya Oktarini

Posted: Senin, 15 Februari 2021 | 14:15 WIB
Ilustrasi luar angkasa. (Pixabay/lumina_obscura)

Ilustrasi luar angkasa. (Pixabay/lumina_obscura)

Hitekno.com - Para astronot melaporkan pengamatan awal pertama dari planetoid potensial hampir dua tahun lalu, pengamatan tersebut memiliki jarak 132 kali lebih jauh dari Matahari-Bumi atau empat kali lebih jauh dari Pluto.

Para ilmuwan sekarang mengonfirmasi bahwa berdasarkan orbit dan jaraknya, itu adalah objek terjauh yang pernah diamati di tata surya.

Planetoid (benda langit kecil seperti planet minor atau asteroid yang mengorbit Matahari), secara resmi dikenal sebagai AG37 2018, tetapi para ahli dijuluki "Farfarout" karena penemuanya terjadi hanya beberapa bulan setelah penemuan planetoid lain, disebut 2018 VG18 dan diberi julukan "Farout".

Baca Juga: Terpopuler: Bigetron Alpha Umumkan Roster untuk MPL dan Motor Jadul 90-an

Tim ahli memperkirakan bahwa planetoid itu berdiameter 400 kilometer.

Farfarout. [Carnegiescience.edu]
Farfarout. [Carnegiescience.edu]

Objek tersebut pertama kali terdeteksi pada 2018, tetapi butuh waktu 2 tahun untuk para astronom akhirnya mengonfirmasi menggunakan sembilan pengamatan, yang menunjukkan pergerakan planetoid dan memberikan petunjuk tentang orbitnya.

"Penemuan Farfarout menunjukkan kemampuan kita yang meningkat untuk memetakan tata surya bagian luar dan mengamati lebih jauh dan lebih jauh lagi menuju pinggiran tata surya kita," kata Dr Scott Sheppard, salah satu penemu dari Carnegie Institution for Science, seperti dikutip dari IFL Science, Senin (15/2/2021).

Baca Juga: Makin Panas, CEO Facebook Mark Zuckerberg Ingin Serang Apple

Menurut para ahli, orbit Farfarout mengelilingi Matahari membutuhkan waktu satu milenium. Karena orbital yang panjang ini, objek bergerak sangat lambat melintasi langit, membutuhkan beberapa tahun pengamatan untuk menentukan lintasannya secara tepat.

Tak hanya itu, orbitnya pun sangat menarik. Farfarout pertama kali terdeteksi jauh dari Matahari, tetapi tim ahli memperkirakan bahwa selama orbitnya, objek itu bisa lebih dekat, melintasi orbit Neptunus.

Orbit khusus ini menunjukkan bahwa Farfarout kemungkinan memiliki interaksi gravitasi yang kuat dengan planet raksasa es di masa lalu.

Baca Juga: Tertua di Dunia, Ilmuwan Temukan Fosil Jamur Berusia 635 Juta Tahun

"Dinamika orbital Farfarout dapat membantu kita memahami bagaimana Neptunus terbentuk dan berevolusi karena Farfarout kemungkinan besar terlempar ke tata surya bagian luar akibat terlalu dekat dengan Neptunus di masa lalu," ucap Chad Trujillo dari Northern Arizona University.

Daftar obyek terjauh dari tata surya. [Carnegiescience.edu]
Daftar obyek terjauh dari tata surya. [Carnegiescience.edu]

Para ahli percaya bahwa Farfarout kemungkinan besar akan berinteraksi kuat dengan Neptunus lagi karena orbitnya terus berpotongan.

Selain itu, Farfarout akan diberi nama resmi setelah orbitnya ditentukan dengan lebih baik pada beberapa tahun ke depan. (Suara.com/Lintang Siltya Utami)

Baca Juga: Ukuran Bayi Tyrannosaurus Seukuran Anjing Diungkap Para Ilmuwan

Berita Terkait
Berita Terkini

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB