Hitekno.com - Hujan lebat di beberapa wilayah di Jakarta dan sekitarnya membuat banjir menggenangi pemukiman warga dan beberapa ruas jalan. Berbagai negara lainnya sudah menemukan teknologi untuk menghindari luapan banjir masuk ke pemukiman warga.
Teknologi ini diciptakan untuk mengatasi dan mencegah banjir terjadi sehingga tak sampai melumpuhkan aktivitas masyarakat.
Beberapa negara sudah mengaplikasikan teknologi ini, contohnya seperti Jepang, Austria hingga Swedia.
Baca Juga: Kondisi Magic Com Ini Bikin Shock, Netizen: Peninggalan Zaman Majapahit
Agar tak terjadi kembali, yuk simak deretan teknologi dari berbagai negara untuk mengatasi banjir.
1. Great Wall of Louisiana
Great Wall of Louisana atau tembok raksasa Louisiana ini merupakan salah satu teknologi anti banjir yang digunakan menghalau banjir dan gelombang badai di New Orleans, Amerika Serikat.
Baca Juga: Luminaire Terancam Tidak Ikut MPL Season 7, EVOS Wannn: Doain Aja
Dibangun usai badai Katrina yang menghantam tahun 2005 lalu, tembok ini dibangun sepanjang 2,8 km dan memiliki tinggi 8 meter.
Tembok raksasa ini dilengkapi dengan pelabuhan, terowongan dan pompa terbesar di dunia.
2. Tubewall
Baca Juga: Hal Kecil di Foto Lawas Paduan Suara Ini Jadi Sorotan, Netizen: Kenapa Sih?
Jika Amerika memiliki tembok raksasa, beda lagi dengan Swedia yang memanfaaatkan tabung dari bahan anti bocor yang bisa menggelembung dan tersambung.
Tabung ini dijamin tidak akan bergeser karena berat air dan air banjir akan menekannya ke bawah.
Tabung ini perlu dipompa dahulu sebelum dipakai, namun jika banjir sudah surut Tubewall ini akan dikempeskan dan dapat dilipat.
Baca Juga: Potret Lawas Banjir Jakarta 1872 Jadi Sorotan, Netizen: Pasti Salah Anies
3. G-Cans
Beda lagi dengan Jepang, teknologi anti banjir dari negeri sakura ini bernama G-Cans atau drainase bawah tanah yang ada di Kasukabe Saitama.
G-Cans sudah dibuat sejak tahun 1992 dan selesai pada tahun 2006. Drainase punya Jepang ini memiliki tangki berbahaan beton setinggi 65 m dan dihubungkan dengan terowogan speanjang 6,4 km di bawah tanah.
Teknologi ini dibangun untuk mencegah luapan sungai atau badai di Jepang.
4. Thames Barrier
Thames Barrier merupakan teknologi penghalau banjir yang dimiliki London, Inggris sejak tahun 1974 dan selesai tahun 1982.
Teknologi ini memiliki 10 gerbang baja yang masing-masing seberat 3,3 ton yang bisa tertutup dan terbuka.
Thames Barrier ini terbentang di Sungai Thames sepanjang 520 m dan melindungi kota London saat banjir.
5. Dinding Anti Banjir
Pemerintah kota Grein, Austria membangun teknologi anti banjir berupa dinding yang bisa dibongkar pasang lho.
Teknologi berupa dinding dengan ketinggian 3,6 meter yang mengarahkan luapan air dari sungai Danube.
Pemerintah membangun dinding tersebut di pinggiran sungai agar air tak meluap ke pemukiman dan akan dilepas kembali apabila sungai sudah kembali normal.
Berikut deretan teknologi yang bisa mencegah banjir yang berada di beberapa negara, menurut kamu teknologi mana yang cocok diterapkan di Indonesia?