Fakta dan Penyebab Terjadinya Siklon Tropis, Ketahui Ini

Kombinasi angin kencang dan air seperti itu membuat siklon menjadi bahaya serius.

Agung Pratnyawan

Posted: Kamis, 25 Februari 2021 | 13:45 WIB
Dua bibit Siklon Tropis di temukan berada di selatan Indonesia. (BMKG)

Dua bibit Siklon Tropis di temukan berada di selatan Indonesia. (BMKG)

Hitekno.com - Siklon tropis yang sering juga disebut topan atau badai merupakan pergerakan angin melingkar dengan intens, berasal dari lautan tropis.

Kehadiran siklon tropis ini juga ditandai dengan tekanan atmosfer rendah, angin kencang, hingga hujan lebat.

Siklon tropis menghasilkan angin yang melebihi 119 km per jam. Dalam kasus yang ekstrim, angin dapat melebihi 240 km per jam dan hembusan angin dapat melampaui 320 km per jam.

Baca Juga: Ketahui, Inilah Penyebab Angin Puting Beliung

Angin kencang ini menyertai hujan lebat dan fenomena yang dikenal sebagai gelombang badai, di mana ketinggian permukaan laut dapat mencapai 6 meter di atas permukaan normal.

Kombinasi angin kencang dan air seperti itu membuat siklon menjadi bahaya serius bagi wilayah pesisir di area tropis dan subtropis di dunia.

Bidang angin siklon tropis dapat dibagi menjadi tiga wilayah. Pertama adalah wilayah luar berbentuk cincin, biasanya memiliki radius luar sekitar 160 km dan radius dalam sekitar 30 hingga 50 km.

Baca Juga: Angin Matahari Ternyata Lebih Banyak Bergerak ke Kutub Utara Bumi

Di wilayah ini kecepatan angin secara seragam menuju ke tengah. Kecepatan angin mencapai nilai maksimumnya di wilayah kedua yang disebut dinding mata, yang biasanya berjarak 15 hingga 30 km dari pusat badai.

Siklus Badai Tropis. [Spaceplace.NASA]
Siklus Badai Tropis. [Spaceplace.NASA]

Dinding mata mengelilingi wilayah interior, yang disebut mata, di mana kecepatan angin berkurang dengan cepat dan udaranya lebih tenang.

Ciri khas siklon tropis adalah mata, wilayah bagian tengah di mana suhu hangat dan tekanan atmosfer rendah.

Baca Juga: BMKG: Fenomena Embun Beku di Dieng karena Angin Dingin Australia

Selain tekanan rendah di bagian tengah, ada juga variasi tekanan yang cepat di seluruh badai, dengan sebagian besar variasi terjadi di dekat pusat.

Variasi yang cepat ini menghasilkan gaya gradien tekanan yang besar, yang bertanggung jawab atas angin kencang yang ada di dinding mata.

Dinding mata adalah bagian paling berbahaya dan merusak dari siklon tropis. Di wilayah ini, angin bertiup paling kuat, curah hujan paling tinggi, dan awan konvektif dalam naik dari dekat permukaan bumi hingga ketinggian 15.000 meter.

Baca Juga: NewX Energy Bangun Mega Turbin Angin Lepas Pantai di Laut China Selatan

Dilansir laman Britannica, Rabu (24/2/2021), sistem sirkulasi melewati serangkaian tahapan saat meningkat menjadi siklon tropis.

Badai dimulai sebagai gangguan tropis, yang biasanya terjadi ketika awan kumulonimbus yang terorganisir alam gelombang timur mulai menunjukkan tanda-tanda sirkulasi yang lemah.

Siklon Tropis. [BMKG]
Siklon Tropis. [BMKG]

Setelah kecepatan angin meningkat menjadi 36 km per jam, badai diklasifikasikan sebagai depresi tropis. Jika kecepatan angin melebihi 63 km per jam, maka sistem tersebut disebut badai tropis.

Setelah kecepatan angin maksimum melebihi 119 km per jam, badai tersebut diklasifikasikan sebagai siklon tropis.

Siklon tropis terbentuk oleh perpindahan uap air dan panas dari lautan hangat ke udara di atasnya, terutama melalui penguapan dari permukaan laut.

Saat udara hangat dan lembab naik, itu mengembang dan mendingin, dengan cepat menjadi jenuh dan melepaskan panas laten melalui kondensasi uap air.

Kolom udara di inti gangguan yang berkembang dihangatkan dan dibasahi oleh proses ini. Perbedaan suhu antara udara hangat yang naik dan lingkungan yang lebih dingin menyebabkan udara yang naik menjadi apung, yang selanjutnya meningkatkan pergerakannya ke atas.

Siklon tropis akan menghilang ketika tidak dapat lagi mengekstraksi energi yang cukup dari air laut yang hangat.

Siklon tropis juga dapat menyebabkan kematiannya sendiri dengan mengaduk air laut yang lebih dalam dan lebih dingin.

Di sisi lain, daerah pertumbuhan siklon tropis paling subur di dunia adalah wilayah barat laut Samudra Pasifik, kemudian diikuti oleh wilayah tenggara Samudra Hindia atau perairan barat Australia.

Itulah penjelasan dan fakta mengenai siklon tropis, lengkap dengan penyebabnya. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Berita Terkait
Berita Terkini

Menyambut tahun 2025, terdapat beberapa kunci tren yang diprediksi akan terus membentuk masa depan biometrik di pasar In...

sains | 15:42 WIB

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB