Ini Penampakan Permukaan Matahari Beresolusi Tinggi, Detail Banget!

Tak seperti yang dilihat dengan mata telanjang.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta

Posted: Selasa, 23 Maret 2021 | 20:30 WIB
Ilustrasi Matahari berbentuk bola api. (Pixabay/ WikiImages)

Ilustrasi Matahari berbentuk bola api. (Pixabay/ WikiImages)

Hitekno.com - Matahari masih menjadi obyek penelitian para ilmuwan, karena memang masih menyimpan banyak misteri. Namun secara peralahan mulai terungkap beberapa fakta baru dari bintang pusat tata surya kita.

Para ilmuwan berhasil mengabadikan seperti apa permukaan Matahari pada 2020 kemarin. Bahkan menjadi pengamatan luar biasa terhadap Matahari.

Teleskop GREGOR yang baru saja ditingkatkan dapat merekam detail beresolusi tinggi pada salah satu spot di permukaan Matahari.

Baca Juga: 5 Manfaat Sinar Matahari Bagi Makhluk Hidup

GREGOR, teleskop surya terbesar di Eropa, mampu memecahkan detail sekecil 50 kilometer (31 mil) di permukaan Matahari.

Mengingat besarnya Matahari dan jaraknya dari kita, ini seperti mengamati jarum di lapangan sepak bola dalam resolusi tinggi dari ketinggian 1 kilometer.

Peningkatan dan pengamatan luar biasa tersebut telah dipublikasikan di jurnal Astronomy & Astrophysics.

Baca Juga: Angin Matahari Ternyata Lebih Banyak Bergerak ke Kutub Utara Bumi

Bahkan salah satu ilmuwan yang tergabung pada penelitian serta pengamatan mengklaim bahwa ini adalah "gambar terbaik" pada proyek mereka.

Teleskop GREGOR. (KIS)
Teleskop GREGOR. (KIS)

"Ini adalah proyek yang sangat menarik, tetapi juga sangat menantang. Hanya dalam satu tahun kami benar-benar mendesain ulang optik, mekanik, dan elektronik untuk mencapai kualitas gambar terbaik," kata penulis utama penelitian, Dr Lucia Kleint, dalam sebuah rilis resmi.

Dikutip dari IFLScience, teleskop adalah instrumen yang sangat kompleks sehingga meningkatkannya membutuhkan waktu lama.

Baca Juga: NASA Temukan Planet Misterius, Memiliki Tiga Matahari

Selama masa lockdown di kuartal pertama, ilmuwan memanfaatkan masa ini dengan meningkatkan kualitas teleskop di observatorium.

Waktu ekstra memungkinkan mereka untuk meningkatkan GREGOR dengan mengganti dua elemen optik yang telah dirancang dan dipoles hingga presisi 6-nanometer. Presisi tersebut kira-kira kurang dari 1 / 10.000 lebar rambut manusia.

Struktur ini memang terlihat kecil, namun besar sebenarnya hampir seluas Texas, Amerika Serikat. (KIS)
Struktur ini memang terlihat kecil, namun besar sebenarnya hampir seluas Texas, Amerika Serikat. (KIS)

"Proyek ini agak berisiko karena pemutakhiran teleskop semacam itu biasanya memakan waktu bertahun-tahun, tetapi kerja tim yang hebat dan perencanaan yang cermat telah menghasilkan kesuksesan ini. Sekarang kami memiliki instrumen yang ampuh untuk memecahkan teka-teki tentang Matahari," kata peneliti lainnya bernama Dr Svetlana Berdyugina, seorang profesor di Albert-Ludwig University of Freiburg serta direktur Institut Fisika Surya Leibniz (KIS).

Baca Juga: Menurut Ilmuwan NASA, Ini Rahasia Pemicu Gempa Matahari

Instrumen yang di-upgrade dibuka kembali pada bulan Juli. Itu memungkinkan para peneliti untuk mengambil gambar resolusi tertinggi yang pernah diambil oleh teleskop Eropa.

Objek mengungkapkan detail spektakuler dari evolusi bintik Matahari dan struktur dalam plasma Matahari. Kini peningkatan memungkinkan para ilmuwan mempelajari medan magnet, konveksi, turbulensi, letusan dan bintik Matahari dengan detail yang luar biasa.

GREGOR, bersama dengan Teleskop Surya Daniel K. Inouye, misi roket Hi-C, dan misi luar angkasa seperti Parker Solar Probe dan Solar Orbiter, membuka babak baru yang luar biasa dalam studi kita tentang Matahari.

Itulah hasil pemotretat permukaan Matahari dengan resolusi tinggi yang terlihat cukup detail. 

Berita Terkait
Berita Terkini

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB