Ditemukan Topeng Emas Berusia 3.000 Tahun, Ungkap Peradaban Kuno Misterius

Topeng emas ini disebut-sebut sebagai salah satu yang terberat.

Agung Pratnyawan

Posted: Sabtu, 27 Maret 2021 | 06:00 WIB
Ilustrasi arkeolog. (Shutterstock)

Ilustrasi arkeolog. (Shutterstock)

Hitekno.com - Arkeolog telah menemukan topeng emas yang diketahui berusia 3.000 tahun dalam penggalian besar-besaran di Sanxingdui, China. Temuan ini mengungkap adanya peradaban kuno misterius.

Galian yang dilakukan secara besar-besaran di Provinsi Sichuan, China ini, menurut para arkeolog terkait akan adanya sebuah peradaban kuno misterius di tempat ini pada masa silam.

Menurut laporan South China Morning Post, para peneliti mulai menggali di situs tersebut pada 2019 dan kini menemukan lebih dari 500 objek peninggalan, yang sebagian besar terbuat dari emas, perunggu, batu giok, dan gading.

Baca Juga: Monumen Peradaban Suku Maya Ditemukan Ilmuwan, Umurnya Ribuan Tahun

Tim ilmuwan tidak yakin siapa yang membuat artefak tersebut, tetapi para ahli berspekulasi bahwa pembuatnya berasal dari negara bagian Shu, peradaban yang ditaklukkan oleh negara tetangga Qin pada 316 SM.

Namun, karena masyarakat Shu hanya meninggalkan sedikit catatan sejarah tertulis, pengetahuan para ahli tentang budaya masyarakat tersebut sangat terbatas.

Penemuan hiasan emas berusia 3.000 tahun. [Chengdu.gov]
Penemuan hiasan emas berusia 3.000 tahun. [Chengdu.gov]

Sorotan utama dari penggalian itu adalah pecahan topeng emas yang terbuat dari 84 persen emas murni seberat 280 gram, memiliki ukuran tinggi 28 sentimeter dan lebar 23 sentimeter.

Baca Juga: Ngeri, Ilmuwan Ungkap Peradaban Kuno Ini Dibangun di Atas Lempeng Tektonik

Menurut Lei Yu, kepala tim penggalian situs Sanxingdui, keseluruhan topeng tersebut akan memiliki berat lebih dari setengah kilogram dan menjadikannya salah satu topeng emas terberat dari periode waktu yang ditemukan di China hingga saat ini.

Tim Sanxingdui menemukan topeng itu, bersama dengan serangkaian barang hiasan lainnya, di enam lubang penguburan berbentuk persegi panjang.

Menurut pernyataan dari Administrasi Warisan Budaya Nasional China, penemuan lain yang ditemukan di situs tersebut termasuk dua jenis sutra.

Baca Juga: Arkeolog Temukan Mumi Fashionista dari Peradaban Kuno di Siberia

Pertama, ditemukan berserakan di antara abu di salah satu lubang, sedangkan yang kedua ditemukan melilit benda-benda perunggu.

Penemuan topeng emas berusia 3.000 tahun. [Chengdu.gov]
Penemuan topeng emas berusia 3.000 tahun. [Chengdu.gov]

Dilansir dari The Jerusalem Post, Jumat (26/3/2021), temuan di situs tersebut memberikan konteks yang sangat dibutuhkan para sejarawan terkait perkembangan negara bagian Shu.

Penemuan menunjukkan bahwa budaya Shu bisa jadi sangat unik, menyiratkan itu mungkin berkembang secara independen dari pengaruh masyarakat yang berkembang di Yellow River Valley.

Baca Juga: Menurut Prediksi, Peradaban Manusia Akan Berakhir Tahun 2050

Situs Sanxingdui adalah situs arkeologi terbesar yang pernah ditemukan di Cekungan Sichuan dan diperkirakan berasal dari periode Dinasti Xia (2070 SM - 1600 SM).

Situs ini ditemukan secara tidak sengaja pada tahun 1920-an, ketika seorang petani lokal menemukan beberapa artefak. Sejak itu, lebih dari 50.000 telah ditemukan.

Itulah penemuan topeng emas berusaia 3.000 tahun di China yang mengungkap keberadaan peradaban kuno misterius di masa silam. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Berita Terkait
Berita Terkini

Menyambut tahun 2025, terdapat beberapa kunci tren yang diprediksi akan terus membentuk masa depan biometrik di pasar In...

sains | 15:42 WIB

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB