Studi Ungkap Terlalu Lama di Luar Angkasa Bisa Bikin Jantung Menyusut

Penerbangan ke luar angkasa dan berenang jarak jauh dapat membuat ukuran jantung menyusut.

Dinar Surya Oktarini

Posted: Sabtu, 03 April 2021 | 08:30 WIB
Astronot saat berada di luar ISS. (NASA)

Astronot saat berada di luar ISS. (NASA)

Hitekno.com - Jurnal Circulation menerbitkan penelitian terbaru pada 29 Maret yang mengungkapkan bahwa penerbangan ke luar angkasa dan berenang jarak jauh dapat membuat ukuran jantung menyusut. 

Kedua aktivitas tersebut mengurangi tekanan gravitasi pada jantung, sehingga tidak harus bekerja sekeras mungkin untuk memompa darah ke seluruh tubuh.

Jantung terdiri dari otot dan sama seperti fungsi otot lainnya di tubuh manusia, jika tidak digunakan maka itu akan menyusut.

Baca Juga: Genflix Aerowolf Gilas ONIC 2 vs 0, Kembalinya Sang "Giant Slayer"?

Para peneliti menganalisis data kesehatan dari Scott Kelly, astronot yang telah pensiun, di Stasiun Luar Angkasa Internasional dari 2015 hingga 2016.

Selain itu, juga data kesehatan dari Benoît Lecomte, perenang elit, yang berenang sejauh 2.821 kilometer melintasi Samudra Pasifik pada 2018.

Lecomte berenang selama 159 hari antara 5 Juni dan 11 November 2018, melakukan istirahat tujuh hari dan 32 hari karena cuaca yang tidak mendukung. Ia dilaporkan berenang rata-rata sekitar 5,8 jam per hari.

Baca Juga: Makan di Atas Sutet saat Hujan, Pekerja Ini Bikin Netizen Salut

Astronot
Astronot yang telah pensiun, Scott Kelly,

Sementara itu, Kelly menghabiskan 340 hari di luar angkasa dan berolahraga beberapa jam sehari, enam hari seminggu dengan bersepeda, dan menggunakan treadmill.

Dokter kemudian menganalisis jantung kedua lelaki itu sebelum, selama, dan setelah melakukan perjalanan.

Para peneliti menemukan bahwa selama setahun berada di luar angkasa, Kelly kehilangan sekitar 0,74 gram massa jantung per minggu di ventrikel kirinya, ruang pompa utama jantung.

Baca Juga: Dibedong Sang Ayah, Penampakan Bayi Ini Malah Bikin Netizen Salfok

Sedangkan Lecomte selama berenang melintasi Pasifik kehilangan 0,72 kali massa jantung dalam seminggu di ventrikel kirinya.

Para ahli juga menemukan bahwa ketika Kelly dan Lecomte pertama kali memulai perjalanan, keduanya mengalami penurunan awal diameter ventrikel kiri.

Sebagai perbandingan, jantung rata-rata sekitar 280 hingga 340 gram pada lelaki dan 230 hingga 280 gram pada perempuan.

Baca Juga: Hindari Tabrakan, Disiapkan Percobaan Misi Pembersihan Sampah Luar Angkasa

Secara keseluruhan, Kelly mengalami 19 hingga 27 persen kehilangan massa ventrikel kiri selama setahun di luar angkasa dan Lecomte mengalami kehilangan 20 hingga 25 persen dalam lima bulan saat berenang.

Dengan kata lain, meski berolahraga di lingkungan tanpa bobot, kedua jantung lelaki tersebut menyusut selama melakukan perjalanan ke luar angkasa ataupun berenang.

Temuan ini mengejutkan para ahli karena latihan renang intensitas tinggi selama satu hingga tiga jam sehari, sebelumnya ditemukan terkait dengan peningkatan ukuran dan massa ventrikel kiri.

"Baik dampak gravitasi maupun respons adaptif terhadap olahraga berperan, dan kami terkejut bahwa bahkan latihan intensitas rendah dalam waktu yang sangat lama tidak mencegah penyusutan otot jantung," kata Dr. Benjamin Levine, profesor penyakit dalam di UT Southwestern Medical Center, dikutip dari Live Science, Jumat (2/4/2021).

Studi Ungkap Terlalu Lama di Luar Angkasa Bisa Bikin Jantung Menyusut - 2
Ilustrasi berenang. [Shutterstock]

Tetapi setelah melakukan perjalanan, jantung kedua lelaki tersebut kembali ke ukuran normal.

Para peneliti masih berencana meneliti pemindaian magnetic resonance imaging (MRI) jantung Lecomte dari sebelum dan sesudah berenang, untuk lebih memahami apakah efek jangka panjang dari lingkungan tanpa bobot dapat sepenuhnya dibalik. (Suara.com/Lintang Siltya Utami)

Berita Terkait
Berita Terkini

Menyambut tahun 2025, terdapat beberapa kunci tren yang diprediksi akan terus membentuk masa depan biometrik di pasar In...

sains | 15:42 WIB

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB