Hitekno.com - Dalam sebuah lempengan batu Zaman Perunggu dari hasil galian di Prancis pada 1900 silam, ditemukan peta misterius yang menarik perhatian ilmuwan.
Bahkan peta misterius ini disebut-sebut sebagai peta tertua yang ada di Eropa. Namun peta apa sebenarnya dalam lempengan batu Zaman Perunggu tersebut?
Batu yang memiliki ukiran rumit tersebut diperkirakan berasal dari 2150-1600 SM dan menggunakan ukiran topografi 3D, untuk memetakan lembah Sungai Odet di Brittany barat.
Baca Juga: Peta Interaktif Ini Ungkap Keadaan Bumi 750 Tahun yang Lalu
Peneliti Prancis dan Inggris mengidentifikasi lempengan tersebut sebagai representasi kartografi tertua dari wilayah yang diketahui di Eropa.
Para ahli mengatakan, lempengan batu itu berusia 4.000 tahun memiliki ukuran panjang 2,2 meter, lebar 1,53 meter, dan tebal 16 sentimeter.
Lempengan batu tersebut, kemungkinan besar akan menjadi simbol kekuatan politik sebuah kerajaan yang ada di awal Zaman Perunggu.
Baca Juga: Astronom Kembangkan Peta 3D Terbesar Alam Semesta, Cakup 2 Juta Galaksi
Dalam penelitian baru yang diterbitkan di jurnal Prancis Bulletin de la Société Préhistorique Française, meskipun usianya sudah tua, batu tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda pelapukan.
Para ilmuwan dari Bournemouth University, French National Institute for Preventive Archaeological Research, French National Centre for Scientific Research, dan University of Western Brittany memeriksa lempengan batu yang penuh ukiran tersebut.
Tim menemukan ukiran berbentuk lingkaran, persegi, serta cangkir yang berulang-ulang dan garis-garis berdekatan yang tampaknya menggambarkan jaringan sungai, jalan raya, pemukiman, ladang, dan gundukan kuburan.
Baca Juga: Peta Baru Ini Ungkap Bentuk Bumi dengan Benua ke-8 yang Hilang
Lempengan tersebut menunjukkan luas sekitar 21 kilometer kali 30 kilometer dan motif yang ditafsirkan sebagai pemukiman, menunjukkan pusat wilayah terletak pada pertemuan tiga mata air sungai, yaitu Sungai Odet, Isole, dan Stêr Laër.
Arkeolog yang memimpin penelitian tersebut mengatakan bahwa peta itu kemungkinan besar dibuat pada waktu yang sama dengan cakram langit Nebra yang ditemukan di Jerman.
Tim menambahkan dua potongan batu tersebut menyoroti pengetahuan kartografi masyarakat prasejarah.
Baca Juga: Gunakan Google Maps, Pemburu Alien Kembangkan Peta Lokasi Penampakan UFO
Lempengan yang disebut Saint-Bélec itu digunakan dalam penguburan untuk membentuk salah satu dinding wadah batu menjelang akhir Zaman Perunggu awal, sekitar 1900-1640 SM.
Lempengan itu diakuisisi oleh museum pribadi pada tahun 1900 sebelum Museum of National Antiquities Prancis membelinya pada 1924.
Dilansir dari Independent, Kamis (8/4/2021), lempengan itu disimpan di parit istana hingga tahun 1990-an dan pada 2014, lempengan batu itu ditemukan di ruang bawah tanah kastil.
Para peneliti baru menemukan pentingnya ukiran tersebut setelah melakukan pemindaian 3D resolusi tinggi pada lempengan pada 2017.
Itulah temuan peta misterius dalam sebuah lempengan batu Zaman Perunggu yang disebut-sebut sebagai tertua di Eropa. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).