Di Mana Lokasi Palung Mariana, Diklaim Sebagai Dasar Laut Terdalam di Dunia

Berapa kedalaman Palung Mariana saat ini?

Agung Pratnyawan | Amelia Prisilia

Posted: Senin, 26 April 2021 | 11:00 WIB
Ilustrasi dasar laut. (Pixabay)

Ilustrasi dasar laut. (Pixabay)

Hitekno.com - Palung Mariana saat ini disebut-sebut sebagai dasar laut terdalam di Bumi yang berhasil diukur manusia. Di mana lokasinya berada saat ini?

Sebagaimana diketahui, Palung Mariana adalah jurang yang terletak di dasar laut dan berada di sisi Timur Pulau Mariana Barat Samudera Pasifik dan dekat dengan pulau Guam.

Berdasarkan pemetaan laut yang dilakukan oleh Universitas New Hampshire tahun 2014, kedalaman Palung Mariana mencapai 10.984 meter. Namun, banyak penelitian yang percaya jika dalamnya Palung Mariana lebih dari itu.

Baca Juga: Kapal Selam Nanggala Hilang, Ini 6 Lautan Paling Berbahaya di Indonesia

Menurut beberapa sumber, kedalaman Palung Mariana lebih dari tinggi puncak gunung Everest yang menjulang hingga 8.848 meter dari permukaan laut.

Banyak penelitian dilakukan untuk mencari tahu seperti apa Palung Mariana ini. Termasuk upaya mengungkap kedalamanan palung di Samudera Pasifik ini.

Tepat pada tahun 2009, Presiden Amerika Serikat, George W. Bush, menetapkan Palung Mariana sebagai Monumen Nasional Amerika Serikat.

Baca Juga: Baru Ditemukan, Spesies Spon Laut Ini Diberi Nama Oleh Bocah 9 Tahun

Terbentuknya Palung Mariana

Palung Mariana/30A
Palung Mariana/30A

Terbentuknya Palung Mariana karena tubrukan hebat antara lempeng tektonik Pasifik dan lempeng Filipina.

Pada titik tubrukan tersebut, lapisan tanah jatuh ke dalam lapisan mantel Bumi. Diperkirakan, Palung Mariana terbentuk sekitar 180 juta tahun yang lalu.

Baca Juga: Klaim Ilmuwan, Cara Ini Akan Hentikan Naiknya Permukaan Air Laut

Karena letaknya yang berada di khatulistiwa, Palung Mariana bukanlah titik terdekat dengan inti Bumi.

Tempat Paling Berbahaya di Bumi

Semakin dalam laut, maka semakin kuat tekanan airnya. Tekanan air di dasar Palung Mariana mencapai 703 kilogram per meter persegi. Tekanan air ini 1000 kali lebih kuat dari tekanan air dasar lautan lain.

Baca Juga: Dikira Gajah Mina, Akhirnya Terkuak Monster Laut yang Ditemukan di Natuna

Di sekitar Palung Mariana, terdapat menara-menara yang menyemburkan zat kimia seperti sulfur dan metan yang sangat beracun bagi manusia.

Makhluk Hidup di Palung Mariana

Pada hasil ekspedisi tahun 2012, para ilmuwan menemukan tanda kehidupan di Palung ini. Setidaknya ditemukan tiga jenis makhluk hidup di sana, antara lain amuba raksasa (xenophyophores), udang tak bercangkang (amphipoda), dan teripang kerdil (holothurian).

Pada penelitian tahun 2016, NOAA menemukan spesies ubur-ubur kecil di Palung itu. Uniknya, ubur-ubur ini memiliki bagian kepala yang bersinar.

Makhluk hidup tadi harus mengandalkan zat kimia seperti metan dan sulfur untuk membuat makanan, karena tidak adanya sumber makanan lain di Palung Mariana.

Zat Polutan di Palung Mariana

Tim peneliti dari Universitas Aberdeen mengungkapkan bahwa zat polutan paling banyak terdapat di Palung Mariana adalah PBC (polychlorinated biphenyls).

PBC adalah zat kimia buatan manusia yang banyak digunakan dalam alat-alat listrik, tinta, cat, hingga lem. Tidak bisa dipungkiri, zat berbahaya ini juga ikut meracuni makhluk hidup di Palung Mariana.

Itulah penjelasan tentang Palung Mariana, di mana lokasinya, hingga seperti apa dasar laut terdalam yang ada di Bumi ini.

Berita Terkait
Berita Terkini

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB