Penjelasan BMKG: Pemicu Gempa Sukabumi Mirip dengan Gempa Malang

Gempa Sukabumi sendiri adalah gempa kedua yang guncangannya signifikan dirasakan masyarakat.

Agung Pratnyawan

Posted: Rabu, 28 April 2021 | 10:00 WIB
Ilustrasi gempa. (pixabay/Tumisu)

Ilustrasi gempa. (pixabay/Tumisu)

Hitekno.com - Gempa Sukabumi dilaporkan terjadi kemarin, Selasa (27/4.2021) sekitar pukul 16.23 WIB merupakan gempa signifikan kedua di selatan Jawa pada hari yang sama. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pun memberikan penjelasan soal gempa bumi ini.

Mernurut BMKG, gempa Sukabumi ini memiliki mekanisme pemicu gempa ini mirip dengan gempa Malang pada 10 April lalu.

Daryono, Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, dalam korespondensi via pesan singkat pada Selasa malam, menjelaskan bahwa gempa Sukabumi, yang magnitudonya 5,0 (awalnya disebut 5,6), merupakan gempa siginifikan kedua di pantai selatan Jawa hari ini.

Baca Juga: Wilayah Selatan Jawa Diguncang Gempa 2 Kali, Terbaru Sukabumi 5,6 SR

"Gempa ini adalah gempa yang kedua yang guncangannya signifikan oleh masyarakat dan terjadi di Samudra Hindia selatan Jawa, karena tadi pagi pukul 10.22.59 WIB juga terjadi gempa dengan magnitudo 4,6 yang berpusat di laut pada jarak 91 km arah baratdaya Gunungkidul, Yogyakarta, dengan kedalaman 24 km dirasakan di Gunung Kidul, Bantul, dan Sleman," jelas Daryono.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa gempa sore ini, yang pusatnya sekitar berjarak 89 kilometer selatan Sukabumi, merupakan jenis gempa dangkal yang diduga dipicu adanya penyesaran/patahan dalam Lempeng Indo-Australia.

Logo BMKG. (BMKG)
Logo BMKG. (BMKG)

"Sehingga gempa ini dapat disebut sebagai gempa intraslab (oceanic intraslab earthquake) seperti halnya gempa 6,1 yang terjadi di selatan Jawa Timur pada 10 April 2021 lalu," beber Daryono.

Baca Juga: Nias Barat Diguncang Gempa Berkekuatan 6,4 SR, Dirasakan Hingga Padang

Ia melanjutkan bahwa gempa ini memiliki mekanisme sumber berupa pergerakan geser atau mendatar (strike-slip fault). Selain itu, gempa Sukabumi ini juga tak berpotensi tsunami karena hiposenternya relatif dalam, dengan kekuatan yang relatif kecil untuk dapat menciptakan deformasi lantai samudra dan mengganggu kolom air laut.

Hingga petang ini pukul 17.05 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan ( aftershock ).

Gempa Sukabumi sendiri adalah gempa kedua yang guncangannya signifikan oleh masyarakat dan terjadi di Samudra Hindia selatan Jawa, karena tadi pagi pukul 10.22.59 WIB juga terjadi gempa dengan magnitudo 4,6 yang berpusat di laut pada jarak 91 km arah baratdaya Gunungkidul, Yogyakarta, dengan kedalaman 24 km dirasakan di Gunung Kidul, Bantul, dan Sleman.

Baca Juga: Masak saat Terjadi Gempa, Potret Makanan Ini Bikin Netizen Miris

Itulah penjelasan BMKG soal gempa Sukabumi yang ternyata memiliki kesamaan pemicu dengan gempa Malang pada April silam. (Suara.com/ Liberty Jemadu).

Berita Terkait
Berita Terkini

Menyambut tahun 2025, terdapat beberapa kunci tren yang diprediksi akan terus membentuk masa depan biometrik di pasar In...

sains | 15:42 WIB

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB