Hitekno.com - Manusia pada umumnya kerap mengingat kenangan buruk yang terjadi di hidupnya jika dibandingkan dengan kenangan baik. Mengenai hal ini, para ilmuwan rupanya memiliki penjelasan ilmiah.
Kenangan buruk yang biasanya menghantui pikiran manusia biasanya mengenai patah hati, putus cinta, kehilangan orang tersayang atau bahkan mengenai kegagalan dalam kehidupan.
Efek buruk dari kemunculan kenangan ini biasanya cukup berpengaruh pada kehidupan orang tersebut. Apalagi kalau hal ini begitu mengganggu hingga membuat berbagai kegiatan lain menjadi terhambat.
Baca Juga: Termasuk Awan UFO, Ini 3 Peristiwa Sains Paling Menghebohkan 2020
Dilansir dari Science ABC, para ilmuwan rupanya memiliki penjelasan ilmiah mengenai kenangan buruk yang kerap sulit dilupakan oleh manusia.
Dalam penelitian yang dilakukan tahun 2006 lalu, peneliti Elizabeth Kensinger dari Universitas Boston dan Daniel Schacter dari Universitas Harvard mencoba memahami mengenai alasan manusia kerap mengingat kenangan buruk.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, ingatan emosional biasanya lebih baik jika dibandingkan dengan ingatan non emosional. Sebagai informasi, struktur utama otak biasanya bertanggung jawab mengenai ingatan hipokampus.
Baca Juga: Temukan Benda Misterius, Museum Sains Butuh Bantuan Identifikasi
Hipokampus sendiri merupakan struktur kecil di lobus temporal yang penting untuk ingatan jangka panjang. Ingatan yang berkaitan dengan emosional ini tidak hanya terkait hipokampus, namun juga mengenai amigdala dan daerah korteks prefrontal.
Amigdala sendiri adalah bagian korteks prefrontal yang terlibat dalam emosi dan perilaku sosial termasuk ingatan emosional manusia. Para ilmuwan percaya jika keterlibatan amigdala dan korteks prefrontal mempengaruhi ingatan emosional diambil.
Mengenai kenangan buruk yang kerap kali teringat, ilmuwan menyebut bahwa epinefrin dan kortisol dianggap mempengaruhi amigdala basolateral atau BLA yang mengarah pada ingatan tersebut.
Baca Juga: Secara Sains, Ini Penyebab Mengigau Saat Tidur
Karena hal ini, amigdala menjadi begitu aktif mengirimkan sinyal yang terkait emosi kuat ke hipokampus. Efeknya, ingatan yang tersimpan biasanya adalah kenangan buruk yang berkaitan dengan emosi.
Kolaborasi amigdala dan korteks prefrontal membuat kenangan buruk menjadi lebih diingat oleh manusia jika dibandingkan dengan kenangan baik yang begitu berkesan.
Baca Juga: Bisa Menenangkan, Begini Manfaat Berpelukan Menurut Sains