Video Ledakan Matahari Berhasil Direkam Pesawat Luar Angkasa

Ledakan Matahari berhasil direkam oleh pesawat luar angkasa Solar Orbiter.

Dinar Surya Oktarini

Posted: Rabu, 19 Mei 2021 | 13:30 WIB
Ilustrasi Matahari berbentuk bola api. (Pixabay/ WikiImages)

Ilustrasi Matahari berbentuk bola api. (Pixabay/ WikiImages)

Hitekno.com - Video ledakan Matahari berhasil terekam untuk pertama kali oleh pesawat luar angkasa Solar Orbiter yang khusus mempelajari Matahari

Misi gabungan antara Badan Antariksa Eropa (ESA) dan NASA yang diluncurkan pada Februari 2020 itu, melakukan pendekatan pertama ke Matahari pada 10 Februari 2021.

Dalam data yang dikirim kembali ke Bumi, para ahli melihat dua pelepasan massa koronal yang terjadi saat Matahari meledakkan gumpalan besar atmosfernya ke luar angkasa.

Baca Juga: Kepoin HP Bocil, Pas Dibuka Netizen Dibuat Melongo dengan Isinya

Ini adalah peristiwa pertama yang diamati oleh instrumen Solar Orbiter Heliospheric Imager (SoloHI), yang merekam aliran materi yang meledak dari Matahari.

Menurut NASA, instrumen itu hanya mengumpulkan data secara kebetulan saat SoloHI mengamati Matahari dengan satu dari empat detektornya.

Instrumen tersebut mampu menangkap fenomena yang sangat menakjubkan dari salah satu ledakan massa koronal pada 12 Februari dan 13 Februari lalu.

Baca Juga: Tak Bisa Diakses Sesaat, Hashtag #YouTubeDown Ramai Lagi di Twitter

Masing-masing dari tiga instrumen di Solar Orbiter berfokus pada wilayah yang berbeda, sehingga fenomenanya terlihat membentang dari permukaan Matahari.

Tak hanya itu, tiga pesawat ruang angkasa lain juga mengamati peristiwa yang sama, yaitu STEREO-A NASA, Proba-2 ESA, dan misi gabungan Solar and Heliospheric Observatory (SOHO).

Dilansir dari Space.com, Rabu (19/5/2021), pengamatan ini memberikan informasi tentang Matahari dan sekitarnya yang sejauh ini sulit ditemukan oleh para ahli.

Baca Juga: Terpopuler: Harga Redmi Note 10S dan Tragedi Chernobyl

Sama halnya cuaca antariksa lainnya, aktivitas Matahari ini memberikan dampak dan menjadi fokus para ilmuwan karena berpotensi merusak pesawat luar angkasa dan membahayakan astronot yang tidak terlindungi, terutama di luar orbit ISS. (Suara.com/Lintang Siltya Utami)

Berita Terkait
Berita Terkini

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB