Hitekno.com - Jika buang angin atau kentut di Bumi menjadi kebiasaan manusia yang paling umum dilakukan dan tidak berbahaya, kentut di luar angkasa justru menjadi ancaman mengerikan untuk astronot yang bertugas.
Buang angin atau kentut menjadi hal biasa yang terjadi dalam tubuh manusia. Dalam ilmu kesehatan, manusia justru wajib khawatir saat tidak dapat kentut. Pasalnya, hal ini dapat berpengaruh pada rasa tidak nyaman atau sakit perut.
Dilansir dari Mashable, bagi astronot yang bertugas di luar angkasa, kentut menjadi hal menantang yang tidak bisa dilakukan terus menerus.
Baca Juga: Termasuk Awan UFO, Ini 3 Peristiwa Sains Paling Menghebohkan 2020
Kondisi luar angkasa yang hampa tanpa udara membuat gas yang keluar dari kentut menjadi tidak langsung hilang. Ciri-ciri ini jelas tidak jauh berbeda seperti yang terjadi di Bumi.
Namun, saat terjadi di luar angkasa, kentut yang mengandung gas seperti hidrogen hingga metana ini justru akan tetap berada di lokasi tersebut dan tidak menyatu dengan udara yang ada.
Gas yang tidak berpindah ini yang lalu mudah terbakar hingga menimbulkan kecelakaan yang fatal. Hal ini bisa saja terjadi mengingat kentut memiliki kandungan gas metana yang dapat memicu kebakaran.
Baca Juga: Temukan Benda Misterius, Museum Sains Butuh Bantuan Identifikasi
Karena kondisi Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS yang minim aliran udara, tidak menutup kemungkinan jika kebakaran akibat kentut dapat terjadi di lokasi tersebut.
Menjadi ancaman yang cukup berbahaya, para astronot rupanya memiliki cara khusus untuk menangani kentut di luar angkasa. Penanganan kentut para astronot rupanya menjadi bagian dari pelatihan sebelumnya.
Ketika astronot merasakan keanehan di perut, mereka perlu untuk langsung bergegas ke toilet dan membuang angin yang dikenal sebagai kentut ini. Pelepasan kentut di toilet membuat tidak terjadi pelepasan udara di kabin ISS.
Baca Juga: Secara Sains, Ini Penyebab Mengigau Saat Tidur
Menjadi hal biasa yang terjadi di Bumi, siapa sangka jika kentut justru menjadi ancaman berbahaya bagi para astronot di luar angkasa?