Mengapa Gerhana Bulan Hari Ini Disebut Super Blood Moon? Ini Penjelasannya!

Ini penjelasan ilmiah mengapa Gerhana Bulan Total tanggal 26 Mei 2021 disebut Super Blood Moon.

Rezza Dwi Rachmanta

Posted: Rabu, 26 Mei 2021 | 15:43 WIB
Blood Moon. (Timeanddate.com)

Blood Moon. (Timeanddate.com)

Hitekno.com - Pada hari ini (26/05/2021) penduduk Bumi dapat menyaksikan fenomena astronomi langka yang disebut Super Blood Moon. Ternyata terdapat penjelasan ilmiah mengenai mengapa Gerhana Bulan Total juga dijuluki sebagai Super Blood Moon.

Dikutip dari situs resmi BMKG, Gerhana Bulan adalah peristiwa terhalanginya sinar Matahari oleh Bumi, sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan, dilihat dari Bumi.

Sementara Gerhana Bulan Total berlangsung saat posisi Matahari-Bumi-Bulan sejajar. Hal ini terjadi saat Bulan berada di umbra Bumi, yang berakibat, saat puncak Gerhana Bulan Total terjadi, Bulan akan terlihat berwarna merah (terkenal dengan istilah Blood Moon).

Baca Juga: Gali Lubang Laut Terdalam di Dunia, Ilmuwan Temukan Hal Ini

Karena posisi Bulan saat terjadi gerhana kali ini berada di posisi terdekat dengan Bumi (Perigee), maka Bulan akan terlihat lebih besar dari fase-fase purnama biasa, sehingga sering disebut dengan Super Moon.

Oleh karena itu, penduduk Bumi dapat melihat posisi Bulan yang nampak lebih besar jika dibandingkan pada waktu sebelumnya.

Gerhana Bulan Total 26 Mei 2021 atau Super Blood Moon. (Dokumen BMKG)
Gerhana Bulan Total 26 Mei 2021 atau Super Blood Moon. (Dokumen BMKG)

Sehingga, Gerhana Bulan Total tanggal 26 Mei 2021 dikenal juga dengan Super Blood Moon, karena terjadi saat Bulan di Perigee (Bulan berada di jarak terdekat dengan Bumi).

Baca Juga: Ilmuwan: Hiu Gunakan Medan Magnet Bumi Sebagai "GPS"

Sebagian dari kita mungkin penasaran mengapa terdapat warna merah ketika Gerhana Bulan Total terjadi. Dikutip dari Space.com, warna kemerahan Bulan disebabkan oleh atmosfer Bumi.

Atmosfer cenderung menyebarkan cahaya biru, itu salah satu alasan mengapa langit nampak biru dari permukaan Bumi. Saat Bumi melintas di antara Matahari dan Bulan, cahaya dari Matahari melewati atmosfer Bumi dan cahaya biru tersebar.

Peta Fase Super Blood Moon. (BMKG)
Peta Fase Super Blood Moon. (BMKG)

Selama Gerhana Bulan Total, Bumi akan berada di antara Matahari dan Bulan, menghalangi cahaya Matahari mencapai Bulan. Selain itu, cahayanya dibiaskan dan difokuskan ke Bulan. Cahaya akan menghantam Bulan dan dipantulkan kembali ke Bumi.

Baca Juga: Ilmuwan NASA Deteksi Sinyal Misterius dari Planet Venus

Oleh karena itu, pengamat melihat fenomena alam Bulan berubah menjadi warna kemerahan seperti darah. Bagaimana Bulan berwarna merah muncul tergantung pada seberapa banyak polusi, tutupan awan atau puing-puing yang ada di atmosfer.

Misalnya, jika gerhana terjadi tak lama setelah letusan gunung berapi, partikel di atmosfer bakal membuat Bulan nampak lebih gelap dari biasanya. Berikut beberapa fase atau proses Gerhana Bulan Total (Super Blood Moon) yang akan terjadi hari ini (26/05/2021) dilansir dari situs resmi BMKG:

  1. Fase (P1) Awal Gerhana Bulan mulai pukul 15.46.12 WIB, 16.46.12 WITA, 17.46.12 WIT yang melintas memotong Papua bagian tengah, sehingga pengamat di provinsi Papua dapat menyaksikan seluruh proses terjadinya Gerhana Bulan Total ini.
  2. Fase (U1) Gerhana Bulan Sebagian mulai pukul 16.44.38 WIB, 17.44.38 WITA, 18.44.38 WIT, melintas memotong Pulau Sulawesi dan Nusa Tenggara, sehingga pengamat di wilayah Indonesia Timur, Pulau Sulawesi bagian Timur dan Nusa Tenggara Timur dapat menyaksikan kejadian ini.
  3. Fase (U2) Gerhana Bulan Total mulai masuk pukul 18.09.21 WIB, 19.09.21 WITA, 20.09.21 WIT melintas memotong Provinsi Riau dan Sumatera Barat, sehingga seluruh pengamat di Indonesia dapat mengamati awal fase totalitas ini, kecuali di sebagian Riau, Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh.
  4. Fase Puncak Gerhana Bulan terjadi pukul 18.18.43 WIB , 19.18.43 WITA , 20.18.43 WIT, dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia, kecuali di sebagian kecil Riau, sebagian Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh.
  5. Fase (U3) Gerhana Bulan Total berakhir pukul 18.28.05 WIB, 19.28.05 WITA, 20.28.05 WIT melintas membelah Sumatera Utara, sehingga pengamat di seluruh wilayah Indonesia, kecuali sebagian Sumatera Utara dan Aceh, dapat menyaksikan fenomena ini.
  6. Fase (U4) Gerhana Bulan Sebagian berakhir pukul 19.52.48 WIB, 20.52.48 WITA, 21.52.48 WIT dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia.
  7. Fase (P4) Gerhana Bulan berakhir pukul 20.51.14 WIB, 21.51.14 WITA, 22.51.14 WIT dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia.

Itulah tadi penjelasan ilmiah mengapa Gerhana Bulan Total hari ini disebut sebagai Super Blood Moon. Fenomena alam Gerhana Bulan Total akan dimulai pada pukul 15.46 WIB hingga 20.51 WIB.

Baca Juga: Lengkap, Ini Jadwal Gerhana Bulan dan Gerhana Matahari 2021

Berita Terkait
Berita Terkini

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB