Hitekno.com - Jauh di dalam daerah hutan tropis Amerika Selatan, dulu pernah hidup spesies ular dengan ukuran tubuh raksasa. Tak seperti ular di zaman modern, Titanoboa mampu mencapai panjang belasan meter dengan berat lebih dari satu ton.
Titanoboa merupakan sebuah genus ular yang telah punah dan pernah menjadi "penguasa" rawa sekitar Amerika Selatan.
Mereka pernah hidup sekitar 58 hingga 60 juta tahun yang lalu, periode Paleosen Tengah hingga Akhir, 10 juta tahun setelah peristiwa kepunahan dinosaurus.
Baca Juga: Gali Lubang Laut Terdalam di Dunia, Ilmuwan Temukan Hal Ini
Dikutip dari Wikipedia, satu-satunya spesies yang diketahui adalah Titanoboa cerrejonensis, ular terbesar yang pernah ditemukan. Ukuran tubuh Titanoboa mampu menggantikan pemegang rekor sebelumnya, Gigantophis.
Mereka dikenal sebagai ular terbesar di dunia yang pernah tercatat dalam penelitian ilmuwan. Menurut catatan dari Florida Museum bersumber dalam sebuah jurnal di Nature, Titanoboa mampu memakan kura-kura raksasa dan beberapa buaya purba.
Hal tersebut diketahui ketika ilmuwan menemukan banyak kerangka kura-kura raksasa dan kerabat buaya kuno yang kemungkinan dimakan oleh Titanoboa.
Baca Juga: Jadi Sisa Kehidupan Mula-mula, Ilmuwan Temukan Fosil Tertua di Bumi
Seorang ahli paleontologi vertebrata Florida Museum, Jonathan Bloch menyebutkan bahwa ular tersebut diperkirakan mampu tumbuh sepanjang 42 hingga 45 kaki (12,8 hingga 13,7 meter).
Spesies Titanoboa cerrejonensis diketahui tumbuh mencapai 12,8 meter dengan berat 1.135 kilogram. Ilmuwan pernah membandingkan ukuran tulang antara anakonda dan Titanoboa, namun spesies ular modern kalah telak.
Para peneliti memperkirakan bahwa Titanoboa kemungkinan tumbuh sepanjang 45 kaki (13,7 meter). Sementara anakonda yang dibandingkan ilmuwan (tertera pada gambar) berukuran panjang 17 kaki (5,2 meter) yang relatif pendek.
Baca Juga: Ilmuwan Temukan Spesies Baru, Fosil Ular Piton Tertua di Dunia
Bahkan ruas tulang belakang anakonda nampak sangat kecil jika dibandingkan tulang belakang milik Titanoboa.
Menurut Bloch, dimensi raksasa ular itu adalah tanda bahwa suhu di sepanjang khatulistiwa dulunya jauh lebih tinggi.
"Jika Anda melihat hewan berdarah dingin dan penyebarannya di planet saat ini, yang besar berada di daerah tropis, tempat terpanas, dan semakin kecil semakin jauh dari khatulistiwa. Berdasarkan ukuran ular, tim mampu menghitung suhu tahunan rata-rata di khatulistiwa Amerika Selatan 60 juta tahun yang lalu sekitar 91 derajat Fahrenheit, sekitar 10 derajat lebih hangat dari hari ini," tulis Bloch dalam penjelasannya.
Baca Juga: Gokil, Piton Ini Harus Dioperasi karena Tercyduk Memakan Handuk
Dilihat dari ukurannya yang sangat besar, Titanoba dipercaya sebagai ular raksasa yang pernah menguasai Amazon puluhan juta tahun lalu.