Inti Bumi Tumbuh Lebih Cepat di Bawah Indonesia, Berbahayakah?

Penemuan mengenai perkembangan inti Bumi ini diungkap oleh seorang seismolog di UC Berkeley beberapa waktu lalu.

Amelia Prisilia

Posted: Rabu, 16 Juni 2021 | 06:45 WIB
Ilustrasi Bumi. (pexels/pixabay)

Ilustrasi Bumi. (pexels/pixabay)

Hitekno.com - Dalam studi terbaru, ilmuwan menemukan bahwa inti Bumi tumbuh lebih cepat di bawah Indonesia jika dibandingkan dengan sisi lain Bumi. Apakah hal ini justru berbahaya?

Berdasarkan penelitian yang dilakukan ini, terjadi keanehan di bagian inti Bumi. Berbeda dari Indonesia, inti Bumi di bawah Brasil justru tumbuh lebih lambat.

Dilansir dari IFL Science, penemuan mengenai perkembangan inti Bumi ini diungkap oleh seorang seismolog di UC Berkeley beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Termasuk Awan UFO, Ini 3 Peristiwa Sains Paling Menghebohkan 2020

Bumi pada dasarnya memiliki inti dalam yang padat dan telah mengkristal selama kurang lebih 500 juta tahun lamanya. Kristalisasi natural yang dilakukan ini adalah dengan melepaskan panas untuk tetap menjaga inti luar Bumi tetap cair.

Proses panjang yang terjadi secara alamiah ini lalu menghasilkan medan magnet yang kemudian melindungi manusia dari radiasi kosmik yang selama ini terjadi. Namun, anomali justru dirasakan oleh para ilmuwan usai melakukan penelitian khusus.

Ilustrasi Bumi. (pexels/Jaymantri)
Ilustrasi Bumi. (pexels/Jaymantri)

Dengan mempelajari gelombang seismik yang merambat melalui inti dalam, ilmuwan menemukan jika inti Bumi tumbuh lebih cepat di satu sisi jika dibandingkan dengan sisi lainnya sebesar 60 persen.

Baca Juga: Temukan Benda Misterius, Museum Sains Butuh Bantuan Identifikasi

Tidak diketahui dengan pasti mengapa inti Bumi di bawah Indonesia tumbuh lebih cepat jika dibandingkan dengan inti Bumi yang berada di bawah Brasil.

Sayangnya, hingga saat ini, para ilmuwan masih belum bisa mengungkap penjelasan pasti mengenai penyebab pertumbuhan inti Bumi yang tidak senada ini. Namun, hal ini menyebabkan inti Bumi menjadi miring.

Diakui oleh para ilmuwan, penemuan mengenai inti Bumi ini perlu untuk diteliti lebih lanjut. Selain itu, data seismik juga perlu diadakan untuk memvalidasi model yang sudah ada.

Baca Juga: Secara Sains, Ini Penyebab Mengigau Saat Tidur

Berita Terkait
Berita Terkini

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB