Revolusi Bumi dan Pengaruhnya, Termasuk Gerak Semu Tahunan Matahari

Perbedaan siang dan malam hingga Gerak Semu Tahunan Mataharijadi contoh beberapa pengaruh Revolusi Bumi.

Agung Pratnyawan

Posted: Jum'at, 18 Juni 2021 | 13:30 WIB
Ilustrasi Bumi. (pexels/Jaymantri)

Ilustrasi Bumi. (pexels/Jaymantri)

Hitekno.com - Revolusi Bumi memberikan banyak dampak pada planet tempat tinggal kita ini. Mulai dari perbedaan siang dan malam hingga terjadi gerak semu tahunan matahari.

Tahukah kamu, Revolusi Bumi adalah proses perputaran Bumi saat mengelilingi Matahari.

Dalam satu kali revolusi, Bumi membutuhkan waktu 365,5 hari atau satu tahun. Saat sedang berevolusi, Bumi mengikuti lintasan yang disebut dengan orbit Bumi. 

Baca Juga: Penambang Temukan Berlian Raksasa, Diklaim Terbesar Ketiga di Bumi

Peredaran bumi mengelilingi matahari dari barat ke timur berkecepatan 30 km per detik. Sementara itu, panjang lintasan dalam satu putaran adalah 943.000.000 kilometer. Lalu, apa yang terjadi di Bumi saat terjadi revolusi Bumi?

Berikut penjelasan tentang Revolusi Bumi dan pengaruhnya. 

1. Adanya Perbedaan Siang dan Malam 

Baca Juga: Inti Bumi Tumbuh Lebih Cepat di Bawah Indonesia, Berbahayakah?

Dengan adanya pergeseran garis edar matahari, mengakibatkan adanya perubahan waktu siang dan malam. Sehingga perbedaan waktu siang dan malam ini berbeda dari negara satu  dan lainnya. 

Ilustrasi revolusi bumi. (Shutterstocks)
Ilustrasi revolusi bumi. (Shutterstocks)

2. Pergantian Musim 

Selain perbedaan siang dan malam, revolusi bumi juga menyebabkan terjadinya pergantian musim. Misalnya, di Indonesia sebagai negara tropis memiliki dua musim yakni kemarau dan hujan. Sedangkan di negara belahan dunia lainnya memiliki lima musim yakni musim semi, dingin, hujan, panas, dan gugur. 

Baca Juga: Lapisan Ozon Bumi Membaik Akibat Lockdown, Ilmuwan Malah Peringatkan Ini

3. Terjadi Gerak Semu Tahunan Matahari 

Pada bagian ini, posisi matahari tidak berada di daerah khatulistiwa. Tapi, kadang posisi matahari berada di daerah utara dan selatan khatulistiwa. Diketahui setiap tanggal 21 Maret, matahari berada di daerah khatulistiwa, kemudian bergerak ke utara setelah mencapai 23,5 derajat lintang utara. 

Kemudian pada tanggal 21 Juni matahari seakan bergerak menuju ke khatulistiwa lagi. Sementara itu, pada 23 September, matahari seolah bergerak keselatan dan kembali ke selatan lagi pada tanggal 22 Desember.

Baca Juga: Tangani Perubahan Iklim, Politisi Amerika Minta Ubah Orbit Bumi

4. Rasi Bintang yang Berbeda 

Revolusi Bumi juga menyebabkan terbentuknya sekumpulan bintang yang membentuk pola tertentu di langit. 

Demikian penjelasan tentang revolusi Bumi dan pengaruhnya. Mulai dari perbedaan siang dan malam hingga terjadi gerak semu tahunan Matahari. (Suara.com/ Lolita Valda Claudia)

Berita Terkait
Berita Terkini

Menyambut tahun 2025, terdapat beberapa kunci tren yang diprediksi akan terus membentuk masa depan biometrik di pasar In...

sains | 15:42 WIB

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB