Bagian dari Evolusi, Arkeolog Temukan Tengkorak Manusia Naga

Tengkorak Manusia Naga ini dipercaya sebagai tengkorak homo terbesar yang pernah ada.

Amelia Prisilia

Posted: Selasa, 29 Juni 2021 | 06:45 WIB
Ilustrasi tengkorak. (Pixabay/ Devanath)

Ilustrasi tengkorak. (Pixabay/ Devanath)

Hitekno.com - Tengkorak manusia purba yang ditemukan di timur Laut China akhirnya selesai diteliti oleh para arkeolog. Berdasarkan hasil penelitian, tengkorak ini lalu disebut sebagai Homo Longi atau Manusia Naga.

Memiliki ukuran yang cukup besar, tengkorak Manusia Naga ini dipercaya sebagai tengkorak homo terbesar yang pernah ada.

Dilansir dari Live Science, berdasarkan hasil penelitian, tengkorak ini memiliki garis keturunan manusia Denisovan yang misterius. Ilmuwan percaya jika jenis ini lebih dekat dengan manusia jika dibandingkan dengan Neanderthal.

Penemuan tengkorak Manusia Naga ini dilakukan oleh seorang pria asal China pada tahun 1933 di Kota Harbin, Heilongjiang, China. Saat ditemukan, tengkorak ini lalu dikubur dalam sumur seolah mirip harta karun.

Selama 85 tahun tengkorak Manusia Naga ini selamat dari invasi Jepang, perang saudara, gerakan komunis hingga revolusi kebudayaan. Sebelum pria ini meninggal, dirinya mengetahui keluarganya mengenai keberadaan tengkorak tersebut.

Ilustrasi tengkorak. (Pixabay/ Peter Dargatz)
Ilustrasi tengkorak. (Pixabay/ Peter Dargatz)

Pihak keluarga lalu menyumbangkan tengkorak Manusia Naga ini ke Museum Geosains Universitas GEO Hebei untuk kemudian diteliti lebih lanjut.

Secara tampilan, tengkorak Manusia Naga ini memiliki kepala besar dengan otak yang besar serta tonjolan alis besar di bagian atas mata. Wajah, hidung dan rahang tengkorak ini nampak sangat lebar dengan mata besar.

Analisa pada silsilah keluarga penemuan ini menunjukan bahwa nenek moyang manusia yang sama dengan Neanderthal kemungkinan hidup lebih dari 1 juta tahun yang lalu.

Hasil penelitian sejauh ini memprediksi bahwa Manusia Naga atau Homo Longi ini kemungkinan pernah melakukan interaksi dengan Homo Sapiens di masa lalu. Hal ini yang lalu membuat adanya kesamaan dari dua penemuan ini.

Berita Terkait
Berita Terkini

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB