Hitekno.com - Ilmuwan telah meneliti dua spesies baru dari sisa-sisa fosil yang digali di Spanyol. Makhluk tersebut merupakan kuda purba yang diyakini pernah hidup pada puluhan juta tahun lalu.
Sebenarnya penyebutan kuda purba masih tak sepenuhnya tepat mengingat fosil hewan yang dibahas ini termasuk "pendahulu kuda".
Ilmuwan menyebut makhluk tersebut sebagai pseudo-horse atau kuda semu. Hewan-hewan ini masuk dalam kategori paleotheres, kerabat kuda yang hidup di Bumi 37 juta tahun yang lalu.
Baca Juga: Lihat Kuda Meluncur di Turunan, Penampakannya Bikin Netizen Kasihan
Eropa ketika itu masih berupa kepulauan dengan iklim yang jauh lebih hangat. Fosil yang diteliti ilmuwan diperkirakan hidup pada Eosen, periode waktu setelah Cretaceous atau Kapur.
Selama Eosen, mamalia lebih terdiversifikasi dan tanpa ancaman dinosaurus di sekeliling mereka. Dua di antara fosil kuda semu (pseudo-horse) yang diteliti ilmuwan adalah spesies bernama Leptolophus cuestai dan Leptolophus franzeni.
Dilansir dari Gizmodo, penelitian yang dipimpin oleh ilmuwan bernama Leire Perales-Gogenola mengenai kuda semu ini telah diterbitkan di Journal of Vertebrate Paleontology. Ilmuwan memperkirakan bahwa terdapat banyak kuda semu di situs Zambrana, Alava, Spanyol.
Baca Juga: Ditemukan Kumbang Purba Berusia 100 Juta Tahun, Pandai Menyelinap
Struktur tubuh pendahulu kuda ini juga cukup aneh dan berbeda jika dibandingkan spesies kuda modern. Mereka punya tubuh lebih kecil, kaki lebih pendek, dan juga struktur gigi yang aneh.
"Bayangkan hewan yang mirip dengan kuda dengan tiga jari kaki, seukuran ras anjing fox terrier dan keledai yang hidup di lanskap subtropis. Banyak kuda semu ini ditemukan di situs Zambrana," kata Ainara Badiola, ahli paleontologi di Universidad del País Vasco dalam siaran pers milik University of the Basque Country.
Situs fosil di Zambrana sebelumnya telah menyimpan mamalia Eosen lain, termasuk hewan pengerat, marsupial, dan bahkan primata.
Baca Juga: Ilmuwan Sebut Manusia Purba juga Lakukan Hibernasi, Mirip Beruang
Ilmuwan turut menjelaskan bahwa kuda semu tersebut diyakini telah punah pada masa transisi Eosen-Oligosen. Spesies yang diteliti memiliki gigi geraham dengan mahkota yang sangat tinggi dan ditutupi dengan lapisan sementum tebal.
Jenis gigi tersebut mengindikasikan bahwa terjadi perbedaan kondisi lingkungan antara daerah Iberia dan Eropa Tengah, dengan kondisi lebih kering atau hutan yang kurang rapat. Kuda semu yang dideskripsikan lebih kecil dan pendek dari kuda modern ini akan diteliti lebih dalam oleh ilmuwan dalam beberapa waktu ke depan.
Baca Juga: Dengan Bayaran Rp 93 Juta, Wanita Ini Kerjanya Bersihkan Alat Kelamin Kuda