Ternyata Indonesia Punya Potensi Puluhan Ribu Ton Uranium, Bisa untuk Ini

Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM menyampaikan potensi apa yang dimiliki Indonesia.

Agung Pratnyawan

Posted: Minggu, 12 September 2021 | 06:00 WIB
Ilustrasi kubus uranium. (University of Maryland/ John T. Consoli)

Ilustrasi kubus uranium. (University of Maryland/ John T. Consoli)

Hitekno.com - Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM Ridwan Djamaluddin menyampaikan kalau nuklir bakal menjadi salah satu opsi energi potensial Indonesia. Hal ini karena kita memiliki potensi uranium serta thorium sebagai bahan baku nuklir.

Disampaikan juga, kalau Indonesia memiliki potensi puluhan ribu ton uranium. Bahan penting dalam energi nuklir.

"Kita memiliki cukup banyak bahan bakunya, energi ini juga akan menjadi murah, sehingga secara keseluruhan dampak ekonomi terhadap industri kita akan cukup baik," kata Ridwan Djamaluddin dalam sebuah webinar yang dipantau di Jakarta, Jumat malam (10/9/2021).

Baca Juga: Hasil Uji Coba Bom Nuklir Pertama Ciptakan Kristal Ini, Punya Keistimewaan?

Berdasarkan data Badan Tenaga Nuklir Nasional, bahan baku nuklir berupa sumber daya uranium yang dimiliki Indonesia sebanyak 81.090 ton dan thorium sebanyak 140.411 ton.

Bahan baku energi nuklir itu tersebar di tiga pulau besar, yakni Sumatera dengan potensi 31.567 ton uranium dan 126.821 ton torium, Kalimantan sebanyak 45.731 ton uranium dan 7.028 ton torium, dan Sulawesi sebanyak 3.793 ton uranium dan 6.562 ton torium.

Ridwan Djamaluddin menjelaskan bahwa di masa depan energi nuklir berpotensi menggantikan energi berbasis fosil yang saat ini terus dikampanyekan untuk terus dikurangi pemakaiannya pada pembangkit listrik.

Baca Juga: Tragedi Chernobyl, Aktivitas Nuklir yang Jadi Mimpi Buruk Seluruh Dunia

Pemerintah mendorong sektor pertambangan mineral dan batu bara untuk tidak menjual barang mentah, tetapi mengolahnya agar menjadi yang memiliki nilai tambah yang dapat dimanfaatkan bagi industri dalam negeri.

Ilustrasi nuklir. (Pixabay)
Ilustrasi nuklir. (Pixabay)

"Ketika kita bicara mineral untuk energi saya kira ini sebuah topik hangat karena cukup relevan ketika kita membicarakan energi berbasis nuklir atau radioaktif karena ini akan menjadi potensi pengganti energi berbasis batu bara atau energi berbasis fosil," pungkas Ridwan Djamaluddin.

Pemerintah menargetkan pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) akan dilakukan setelah 2025.

Baca Juga: Ilmuwan Temukan Reaksi Fisi Nuklir "Berkobar" Lagi di Reruntuhan Chernobyl

Peta jalan pembangunan PLTN sudah masuk dalam strategi besar energi nasional. Rencananya, pemerintah akan membangun pembangkit energi nuklir dalam skala kecil mulai dari 100 megawatt hingga 200 megawatt.

Di antara semua pulau di Indonesia, Kalimantan merupakan pulau yang paling cocok untuk dibangun pembangkit energi nuklir karena tidak memiliki garis patahan langsung dan tidak ada gunung berapi aktif, sehingga Kalimantan memiliki risiko gempa bumi dan tsunami paling kecil dibandingkan daerah lain.

Itulah potensi Indonesia dalam energi nuklir, yakni adanya uranium serta thorium sebagai bahan baku. (Suara.com/ Liberty Jemadu).

Baca Juga: Ilmuwan: Ledakan Beirut Termasuk Ledakan Non-nuklir Terbesar di Dunia

Berita Terkait
Berita Terkini

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB