Hitekno.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaannya. Karena adanya potensi hujan es untuk beberapa wilayah.
Menurut BKMG, muncul potensi hujan es di sebagaian wilayah Indonesia untuk satu pekan ke depan.
Potensi hujan es itu merupakan bagian dari cuaca ekstrem yang diprakirakan akan terjadi di Tanah Air seminggu ke depan. Selain hujan es, BMKG memprakirakan akan terjadi hujan yang terjadi sporadis, lebat dan berdurasi singkat yang disertai petir juga angin kencang.
Baca Juga: BMKG Ingatkan Adanya Potensi La Nina pada Akhir 2021
Cuaca ekstrem ini bahkan berpotensi memicu bencana alam berupa banjir, tanah longsor, dan angin puting-beliung, demikian dibeberkan BMKG seperti dimuat Suara.com, Selasa (14/9/2021).
Menurut BMKG, hujan es adalah fenomena cuaca biasa dan sering terjadi pada masa transisi atau pancaroba, baik dari musim kemarau ke musim hujan atau sebaliknya.
Berikut adalah indikasi-indikasi terjadinya hujan es menurut BMKG:
Baca Juga: BMKG: Gempa Alaska Tak Picu Tsunami di Indonesia
Sebelumnya BMKG mengatakan potensi banjir paling besar ada di Jakarta, Jawa Barat, Banten, dan Jawa Timur. Empat daerah ini berpotensi mengalami bencana banjir dalam tiga hari ke depan.
Selain empat provinsi ini, BMKG memperingatkan potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir/angin kencang dalam periode 13 hingga 20 September 2021 di Provinsi Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Bengkulu, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung.
Baca Juga: Peringatan Dini BMKG, Gelombang Tinggi Hingga 6 Meter di Wilayah Ini
Kemudian Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Utara,Maluku Utara,Maluku,Papua Barat, dan Papua.
Itulah peringatan BMKG yang meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan karena adanya potensi hujan es. (Suara.com/ Liberty Jemadu).
Baca Juga: Kenapa Malam Hari Belakangan Terasa Lebih Dingin, Ini Penjelasan BMKG