Hitekno.com - Bagaimana proses terjadinya hujan dan apa saja tahapannya? Sebagai diketahui pada awal September 2021 ini, sejumlah wilayah Indonesia telah memasuki musim penghujan.
Seperti dalam pernyataan resmi Kepala Pusat Perubahan Iklim Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa musim penghujan di Indonesia tahun 2021 ini dimulai pada awal September namun tidak serentak.
Lalu bagaimana proses terjadinya hujan dan apa saja tahapnya? Ikuti penjelasan berikut ini.
Baca Juga: BMKG: Waspada, Muncul Potensi Hujan Es Sepekan ke Depan
Tentunya untuk dapat memprediksi datangnya hujan perlu dilakukan pengamatan terlebih dahulu, salah satunya adalah dengan cara memahami proses terjadinya hujan. Berikut adalah ulasan yang akan membahas tentang proses terjadinya hujan beserta dengan penjelasannya.
Proses Terjadinya Hujan
Secara umum hujan yang turun membasahi permukaan tanah terjadi melewati beberapa tahapan yang terjadi, diantaranya adalah evaporasi, kondensasi dan presipitasi. Berikut adalah proses terjadinya hujan secara rinci yang perlu anda ketahui:
Baca Juga: 10 Cara Kreatif Bapak-bapak saat Kehujanan, Bikin Payung hingga Lakukan Ini
Evaporasi
Tahap pertama yang terjadi dalam proses terjadinya hujan ialah evaporasi, istilah ini mengacu pada keadaan dimana terjadinya penguapan pada air yang disebabkan oleh panas suhu bumi yang dipancarkan oleh matahari.
Air yang tergenang dengan jumlah banyak, seperti yang terdapat di sungai, danau dan laut akan melalui proses evaporasi yang akan merubahnya menjadi butiran atau uap air. Selanjutnya uap air akan naik menuju atmosfer dan berkumpul kemudian menggumpal menjadi awan.
Baca Juga: Hujan Turun di Puncak Greenland, Jadi Perhatian Ilmuwan
Temperatur suhu menjadi faktor utama yang berpengaruh pada tahap ini, semakin panas suhu udara yang ada maka akan semakin banyak pula air yang menguap ke udara. Efeknya adalah semakin besar pula potensi hujan yang terjadi.
Kondensasi
Proses terjadinya hujan selanjutnya adalah kondensasi, setelah air mengalami proses evaporasi dan naik ke langit air akan mengalami proses pengembunan. Pada tahap ini uap air akan berubah menjadi partikel-partikel kecil.
Baca Juga: Cara Melihat Hujan Meteor Orionid, Jangan Sampai Terlewat!
Pada proses kondensasi suhu dan ketinggian menjadi dua faktor yang memiliki pengaruh terhadap perubahan air, semakin tinggi suhu dan awan akan menjadi semakin dingin. Maka uap hal tersebut akan mempercepat proses pembekuan uap air, hasilnya ialah uap air akan berubah menjadi es.
Presipitasi
Tahap terakhir pada proses terjadinya hujan adalah presipitasi. Proses ini mengacu pada sebuah keadaan dimana terjadinya pencairan butiran es yang ada di awan sebelum akhirnya berubah menjadi titik-titik hujan.
Proses terjadinya hujan melibatkan awan yang sebelumnya sudah terbentuk dan kemudian mungkin tertiup oleh angin menuju lokasi tertentu dimana akan terjadi hujan. Ketika awan tersusun dari uap air dan membuatnya pada maka akan secara otomatis menjatuhkan air menuju daratan berupa titik-titik hujan.
Semakin dekat awan dengan daratan maka akan membuat es mencair karena perubahan suhu yang menghangat. Hasilnya adalah semakin dekat dengan daratan curah yang muncul akan semakin rendah begitupun sebaliknya. Ketika awan semakin jauh dari daratan maka akan membuat curah hujan semakin tinggi.
Maka dari itu menjaga kebersihan lingkungan menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan sudah menjadi tanggung jawab kita semua. Karena semua yang berada di alam memiliki hubungan antara satu dengan yang lain.
Demikian adalah ulasan tentang proses terjadinya hujan beserta dengan penjelasannya. Seperti yang kita ketahui bahwa air memiliki peran penting dalam kehidupan setiap makhluk hidup di bumi.
Itulah penjelasan bagaiman proses terjadinya hujan dan apa saja tahapannya. Semoga membantu. (Suara.com/ Dhea Alif Fatikha).