Lubang Ozon Kutub Selatan Lebih Besar dari Antartika

Lapisan ozon di atmosfer Bumi berfungsi untuk melindungi planet dari radiasi ultraviolet yang dipancarkan Matahari.

Agung Pratnyawan

Posted: Senin, 20 September 2021 | 15:00 WIB
Ilustrasi atmosfer Bumi. (pexels/Jaymantri)

Ilustrasi atmosfer Bumi. (pexels/Jaymantri)

Hitekno.com - Badan Antariksa Eropa (ESA) mengungkap laporan terbaru soal ukuran lubang ozon di atas Kutub Selatan pada 2021 ini.

Menurut hasil pengamatan ESA, lubang ozon di atas Kutub Selatan telah berukuran lebih besar dari Antartika pada 2021.

Lapisan ozon di atmosfer Bumi berfungsi untuk melindungi planet dari radiasi ultraviolet yang dipancarkan Matahari.

Baca Juga: Lapisan Ozon Bumi Membaik Akibat Lockdown, Ilmuwan Malah Peringatkan Ini

Beberapa dekade lalu, para ilmuwan memperingatkan adanya lubang yang menganggu di lapisan ozon.

Meskipun ada kemajuan dalam menutup kerusakan ozon tersebut, lubang itu terus muncul kembali di Kutub Selatan setiap tahun, mencapai ukuran maksimumnya sekitar September atau Oktober.

ESA menyebut bahwa lubang ozon tahun ini mirip dengan 2020, yang merupakan salah satu lubang ozon terbesar dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Juga: Laporan Terbaru, Lubang Ozon Capai Rekor Terbesar dalam 1 Dekade Terakhir

Data yang dikumpulkan satelit ESA Copernicus Sentinel-5P menunjukkan, lubang telah melebar dalam dua minggu terakhir.

Lubang lapisan ozon di Kutub Selatan 16 September 2021. [ESA]
Lubang lapisan ozon di Kutub Selatan 16 September 2021. [ESA]

Sekarang, lebih besar dari 75 persen lubang ozon pada musim yang sama sejak 1979. Ukurannya membuatnya lebih besar dari Antartika.

Sebelumnya pada 1980-an, pemerintah di seluruh dunia setuju untuk menghapus secara bertahap bahan kimia buatan manusia, termasuk beberapa aerosol, yang merusak lapisan ozon.

Baca Juga: Tingkat Polusi Ozon Meningkat Selama 20 Tahun Terakhir, Berbahaya?

"Beberapa zat perusak ozon yang dihasilkan oleh aktivitas manusia tetap berada di tratosfer selama beberapa dekade. Dengan kata lain, pemulihan lapisan ozon adalah proses yang sangat lambat dan panjang," tulis ESA dalam sebuah pernyataan, dikutip CNET, Senin (20/9/2021).

Lubang ozon masih berada di jalur pemulihan jangka panjang. Pada 2018, NASA memberikan bukti langsung pertama bahwa larangan penggunaan bahan kimia mengarah pada penipisan ozon yang lebih sedikit.

Para ilmuwan memprediksi lubang ozon di Kutub Selatan bisa menutup sekitar 2050. 

Baca Juga: Usaha Menutup Lubang Ozon Malah Timbulkan Masalah Lingkungan Lainnya

Itulah laporan terbaru hasil pengamatan ESA yang mengukur seberapa besar lubang ozon di atas Kutub Selatan telah berukuran lebih besar dari Antartika pada 2021. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Berita Terkait
Berita Terkini

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB