Hitekno.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan adanya dua bibit siklon tropis yang bakal berpengaruh pada cuaca Indonesia.
Menurut BMKG, dua bibit siklon tropis ini berada di tumbuh di Belahan Bumi Utara (BBU) Indonesia, yaitu 98W di Samudra Pasifik Barat sebelah Timur Filipina dan Bibit Siklon Tropis 99W di Laut China Selatan.
Kemunculan dua bibit siklon tropis ini dapat berdampak terhadap kondisi cuaca di wilayah Indonesia.
Baca Juga: BMKG Minta Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrem 10 Hari ke Depan
"Bibit Siklon 98W dan 99W bergerak ke arah Utara-Barat Laut menjauhi wilayah Indonesia dan diprakirakan intensitas keduanya meningkat dalam 24 jam ke depan," kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Posisi Bibit Siklon 98W berada di 13.5 Lintang Utara (LU), 140.2 Bujur Timur (BT) dengan kecepatan angin maksimum mencapai 30 knots (54 km/jam) dan tekanan udara di pusatnya mencapai 1006 hPa.
Sementara itu Bibit Siklon Tropis 99W yang tumbuh di Laut China Selatan tepatnya di 10.5 LU, 117.8 BT dengan kecepatan angin maksimum mencapai 20 knots (37 km/jam) dan tekanan udara di pusatnya mencapai 1007 hPa.
Baca Juga: Peringatan Cuaca Ekstrem 2021, Diprediksi Ada Badai dan Angin Topan
Guswanto mengatakan, dampak tidak langsung yang dapat terjadi akibat Bibit Siklon 98W terhadap kondisi cuaca di Indonesia berupa potensi gelombang laut dengan ketinggian 1.25 - 2.5 meter dapat terjadi di Samudra Pasifik Timur Filipina.
Sementara itu Bibit Siklon 99W dalam 24 jam ke depan dapat memberikan dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca di Indonesia berupa potensi hujan sedang hingga lebat di wilayah Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Sulawesi Tengah.
Selain itu juga dapat berdampak terhadap gelombang laut dengan ketinggian 1.25 - 2.5 meter di Laut Natuna Utara, Perairan utara Kepulauan Natuna dan Perairan Kepulauan Subi - Serasan.
Baca Juga: BMKG: Siklon Tropis Choi-Wan Bisa Picu Cuaca Buruk di Indonesia
Selain dampak tidak langsung dari kedua bibit siklon tersebut, cuaca di beberapa wilayah Indonesia juga dipengaruhi fenomena Gelombang Rossby dan gelombang Kelvin yang terpantau aktif di beberapa wilayah Indonesia dan adanya pertemuan serta perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang dapat meningkatkan konvektifitas di atmosfer dan potensi pertumbuhan awan hujan.
Secara umum, potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir/angin kencang untuk periode 25-30 Oktober 2021 masih dapat terjadi di wilayah Provinsi Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatra Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur.
Serta berpotensi terjadi di Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua.
Baca Juga: BMKG: Ketimbang Peringatan Cuaca Ekstrem, Publik Lebih Peduli Atta-Aurel
Itulah laporan BMKG soal penemuan dua bibit siklon tropis yang berpotensi dapat mempengaruhi kondisi cuaca di wilayah Indonesia. (Suara.com/ Liberty Jemadu).