Orbital Reef, Stasiun Antariksa Baru yang Akan Dibangun Blue Origin

Orbital Reef diklaim akan bisa melihat matahari terbit dan terbenam sebanyak 32 kali dalam sehari atau 24 jam.

Agung Pratnyawan

Posted: Rabu, 27 Oktober 2021 | 19:52 WIB
Blue Moon, konsep pesawat antariksa Blue Origin yang rencananya akan dikirim ke Bulan pada 2024. Konsep ini dipamerkan Jeff Bezos, pemilik Blue Origin yang juga pendiri Amazon, di Amerika Serikat, Kamis (9/5/2019). [Blue Origin]

Blue Moon, konsep pesawat antariksa Blue Origin yang rencananya akan dikirim ke Bulan pada 2024. Konsep ini dipamerkan Jeff Bezos, pemilik Blue Origin yang juga pendiri Amazon, di Amerika Serikat, Kamis (9/5/2019). [Blue Origin]

Hitekno.com - Blue Origin, perusahaan antariksa milik Jeff Bezos berencana untuk membangun stasiun antariksa baru. Dan akan menjadi statiun swasta yang bisa menampung hingga 10 orang.

Perusahaan milik salah satu orang terkaya di dunia ini mengumumkan kalau stasiun antariksa baru tersebut bakal dinamakan Orbital Reef.

Stasiun luar angkasa itu akan mendukung riset mikrogravitasi dan manufaktur, akan dikembangkan bareng Blue Origin bersama perusahaan antariksa Sierra Space dan juga didukung oleh Boeing serta Arizona State University.

Baca Juga: Begini Nyinyiran Elon Musk Soal Gugatan Blue Origin

"Selama 60 tahun, NASA dan badan antariksa lain telah mengembangkan penerbangan dan habitasi luar angkasa. Ini membantu kami mewujudkan bisnis komersial di luar angkasa dalam dekade ini," kata salah satu bos Blue Origin, Brent Sherwood seperti diwartakan Suara.com.

Sherwood mengatakan proyek itu tidak hanya akan memudahkan akses manusia ke luar angkasa, tetapi juga akan menyediakan harga lebih mudah serta fasilitas yang lebih baik untuk penerbangan antariksa.

Orbital Reef akan terbang pada ketinggian 500 kilometer (310 mil) di atas permukaan Bumi. Itu artinya ia akan terbang sedikit lebih tinggi di atas Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) yang dioperasikan oleh NASA dan Rusia.

Baca Juga: Ikut Misi NASA ke Bulan, Blue Origin Uji Coba Roket New Shepard

Mereka yang menetap di Orbital Reef diklaim akan bisa melihat matahari terbit dan terbenam sebanyak 32 kali dalam sehari atau 24 jam.

Pesawat Blue Origin. (Twitter/@BlueOrigin)
Pesawat Blue Origin. (Twitter/@BlueOrigin)

Blue Origin bukan satu-satunya perusahaan swasta yang siap membangun stasiun luar angkasa. Beberapa perusahaan lain juga telah mengumumkan rencana untuk menempatkan pangkalan di orbit Bumi.

Pekan lalu, perusahaan antariksa Nanoracks yang berkolaborasi dengan Voyager Space dan Lockheed Martin mengumumkan rencana untuk meluncurkan stasiun antariksa yang ditargetkan beroperasi pada 2027. Stasiun itu dinamai Starlab.

Baca Juga: Beroperasi 2023, China Mulai Bangun Stasiun Antariksa Tiangong

Perlombaan membangun stasiun antariksa swasta itu didorong oleh rencana NASA yang akan berhenti menggunakan ISS setelah dekade 2020an berakhir.

NASA telah memiliki kontrak dengan perusahaan bernama Axiom untuk mengembangkan sebuah stasiun antariksa yang awalnya akan nebeng pada ISS dan akan beroperasi mandiri.

ISS yang rampung dibangun pada 2011 rencananya akan berhenti beroperasi ada 2028. Tetapi NASA berharap stasiun legendaris itu masih akan bisa digunakan hingga 2030.

Baca Juga: NASA Ingin Buka Stasiun Antariksa Internasional untuk Wisatawan

Itulah Orbital Reef, stasun antariksa baru yang ingin dibangun Blue Origin mendatang. [Kathy Puteri Utomo]

Berita Terkait
Berita Terkini

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB