Neptunus Mendadak Dingin secara Misterius, Tidak Diketahui Sebabnya

Neptunus, planet biru yang masih menyimpan banyak misteri.

Agung Pratnyawan

Posted: Selasa, 12 April 2022 | 17:03 WIB
Planet Neptunus. (NASA/JPL)

Planet Neptunus. (NASA/JPL)

Hitekno.com - Para ilmuwan di Universitas Leicester mengungkap hasil penelitian baru yang mendapati kalau planet Neptunus mendadak mengalami pendinginan secara misterius.

Tidak diketahui apa penyebabnya, planet Neptunus menjadi lebih dingin secara misterius seperti hasil penelitian tersebut.

Planet Neptunus tersebut mengorbit 30 kali lebih jauh dari Matahari dengan satu tahun orbit berlangsung selama 165 tahun. 

Baca Juga: Temuan Air Misterius di Uranus dan Neptunus tengah Diselidiki Ilmuwan

Musim dingin di planet Neptunus itu juga berlangsung lebih lama daripada di Bumi, selama 40 tahun.

Saat Neptunus masuk ke musim panas selatan selama dua dekade terakhir, para astronom mengamati suhu global planet rata-rata menurun secara drastis, yaitu 8 derajat Celcius.

"Perubahan ini tidak terduga. Karena kami telah mengamati Neptunus selama awal musim panas selatan, kami memperkirakan suhu perlahan-lahan menjadi lebih hangat, bukan lebih dingin," kata Michael Roman, peneliti pascadoktoral di Universitas Leicester dan penulis utama studi, dikutip dari Space.com, Selasa (12/4/2022).

Baca Juga: Fenomena Aneh, Ada Hujan Berlian di Planet Neptunus dan Uranus

Tim menganalisis pengamatan di bagian inframerah pembawa panas dari spektrum cahaya yang diperoleh dari data pada 2003 hingga 2018.

Perubahan Neptunus. [Univestity of Leicester]
Perubahan Neptunus. [Univestity of Leicester]

Data-data tersebut dikumpulkan oleh beberapa teleskop terbaik di dunia, termasuk Very Large Telescope, Keck and Subaru Telescopes, dan Spitzer Space Telescope.

Anehnya, pendinginan yang diamati pada planet tersebut tidak seragam.

Baca Juga: NASA Kembali Siapkan Misi ke Bulan Terbesar Neptunus

Pengukuran pada stratosfer Neptunus atau lapisan terendah kedua atmosfer planet mengungkapkan adanya pemanasan di atas kutub selatan planet.

Kumpulan data tersebut mengungkapkan pemanasan cepat sekitar 11 derajat Celcius.

Para ilmuwan mengaku bahwa pemanasan kutub seperti itu belum pernah diamati sebelumnya di Neptunus.

Baca Juga: Akankah Pluto dan Neptunus Bertabrakan? Ini Penjelasannya

Namun, pengamatan Neptunus hanya dilakukan selama beberapa dekade terakhir karena jaraknya yang jauh dan para ahli hanya mengetahui sedikit tentang pergantian musim secara alami di planet ini.

Tim ahli belum mengetahui apa yang menyebabkan fluktuasi suhu yang tidak terduga, tetapi diperkirakan itu berhubungan dengan siklus 11 tahun aktivitas Matahari.

Planet Neptunus. [Shutterstock]
Planet Neptunus. [Shutterstock]

"Variasi suhu mungkin terkait dengan perubahan musiman dalam kimia atmosfer Neptunus, yang dapat mengubah seberapa efektif atmosfer mendingin," tambah Roman.

Studi sebelumnya menunjukkan mungkin ada hubungan antara jumlah bintik Matahari dan kecerahan Neptunus.

Studi baru juga menemukan beberapa bukti kemungkinan hubungan antara siklus matahari, kecerahan awan di atmosfer Neptunus, dan suhu stratosfernya.

Para ahli berharap bahwa pengamatan di masa depan menggunakan teleskop yang lebih canggih, seperti Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) akan menjelaskan lebih banyak misteri tentang Neptunus dan suhunya.

Para ilmuwan masih mencari tahu kenapa planet Neptunus mendadak menjadi lebih dingin secara misterius. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Berita Terkait
Berita Terkini

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB