Ditemukan Senjata dan Tempat Persembunyian Berusia 1.700 Tahun, Tersimpan dalam Gletser

Tim arkeologi menemukan lima anak panah, tiga di antaranya berusia hingga 1.700 tahun.

Agung Pratnyawan

Posted: Jum'at, 29 April 2022 | 14:57 WIB
Ilustrasi arkeolog. (Shutterstock)

Ilustrasi arkeolog. (Shutterstock)

Hitekno.com - Ilmuwan telah menemukan senjata dan tempat persembunyian rahasia yang berumur ribuan tahun. Dilaporkan kalau benda tersebut telah berusia 1.700 tahun.

Senjata dan tempat persembunyian rahasia ini ditemukan ilmuwan glasial asal Norwegia di sebuah gedung terpencil, di mana pemburu bersembunyi menunggu rusa pada lebih dari satu milenium yang lalu.

Ketika melakukan survei bagian dari puncak gunung pedalaman Sandgrovskaret, tim arkeologi menemukan lima anak panah, tiga di antaranya berusia hingga 1.700 tahun.

Baca Juga: Area Es Terakhir di Kutub Utara Mulai Mencair, Apakah Berbahaya?

Para peneliti juga menemukan 40 tirai berburu yang terbuat dari batu, yang membuat para pemburu seolah tidak terlihat oleh rusa kutub.

"Ketika rusa kutub telah mendekat dalam jarak 10-20 meter, pemburu akan bangun dan mulai menembakkan panah," kata Lars Pilø, seorang arkeolog di Departemen Warisan Budaya Norwegia, dikutip dari Live Science, Senin (14/3/2022).

Selama bertahun-tahun, Pilø dan timnya berjalan kaki ke pegunungan untuk mencari peninggalan yang terungkap setelah mencairnya gletser.

Baca Juga: Berbagai Perubahan Wujud Benda, Dari Mencair hingga Mengkristal

Tim menemukan situs tersebut pertama kali pada 2013, tapi tidak dapat kembali untuk melakukan analisis mendalam hingga pada 2018, ketika para ahli menemukan senjata dan tempat persembunyian.

Senjata kuno berusia 1.700 tahun. [Sciencenorway]
Senjata kuno berusia 1.700 tahun. [Sciencenorway]

Dari lima anak panah yang ditemukan, tiga anak panah masih memiliki mata panah besi yang diawetkan.

Berdasarkan analisis bentuk mata panah, senjata-senjata ini kemungkinan berasal dari antara tahun 300 dan 600 M.

Baca Juga: Dari Es Mencair, Ilmuwan Temukan Senjata Berburu Kuno Berusia Ribuan Tahun

"Salah satu dari tiga panah besi adalah jenis langka yang tidak ditemukan di es sebelumnya dan juga hampir tidak ditemukan di kuburan di dataran rendah," tambah Pilø.

Dua anak panah lainnya yang tidak memiliki mata panah besi kemungkinan berasal dari milenium pertama SM.

Anak panah tidak bisa diluncurkan lebih dari jarak 20 meter, sehingga para pemburu membutuhkan tempat untuk bersembunyi. Jika tidak ada, pemburu akan membuatnya sendiri.

Baca Juga: Gletser di Alaska Mencair, Ilmuwan Prediksi Bisa Picu Tsunami

Menurut analisis, para pemburu tidak tinggal di gunung tersebut, melainkan di lembah.

Tetapi mereka memiliki tempat persembunyian berburu yang lebih tinggi di pegunungan.

Puncak gunung pedalaman Sandgrovskaret, Norwegia. [Sciencenorway]
Puncak gunung pedalaman Sandgrovskaret, Norwegia. [Sciencenorway]

Tim juga menemukan 77 potong tanduk rusa dan tulang serta 32 tongkat yang ditancapkan di tanah seperti tiang pagar untuk memandu rusa menuju markas para pemburu.

Para ilmuwan berencana untuk melanjutkan survei di pegunungan terdekat yang memiliki gletser yang mencair.

Dengan naiknya suhu dan perubahan iklim, total area gletser di Norwegia telah menyusut 14 persen dibandingkan dengan terakhir kali gletser diukur antara pada 1999 hingga 2006.

Itulah temuan senjata dan persembunyian rahasia setelah gletser mencair di Norwegia. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Berita Terkait
Berita Terkini

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB