Terus Meningkat Bulan, Ini Penyebab Suhu Panas di Indonesia

Ini penjelasan BMKG soal penyebab suhu panas di Indonesia.

Agung Pratnyawan

Posted: Jum'at, 13 Mei 2022 | 14:41 WIB
Ilustrasi matahari. (pixabay/3938030)

Ilustrasi matahari. (pixabay/3938030)

Hitekno.com - Apakah kamu merasakan peningkatan suhu belakangan ini? Beberapa wilayah Indonesia mengeluhkan suhu panas yang tak biasa akhir-akhir ini. Apa penyebab suhu panas di Indonesia saat ini?

Terkait fenomena tersebut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan penjelasan. Ada beberapa penyebab suhu panas di Indonesia. 

Suhu panas yang dirasakan masyarakat tergolong bukanlah hal yang lazim terjadi. Karena beberapa wilayah yang biasanya bersuhu dingin juga merasakan cuaca panas ini. Selain itu, Indonesia masih berada dalam musim penghujan. 

Baca Juga: Menurut Ilmuwan, Suhu Panas di Indonesia Tak Separah India

Lantas apa saja penyebab suhu panas di Indonesia? Berikut ini penjelasannya dikutip tim HiTekno.com dari Suara.com

Penyebab Suhu Panas di Indonesia 

BMKG memberikan penjelasannya terkait dengan meningkatnya suhu panas dibeberapa wilayah di Indonesia, diantaranya yaitu: 

Baca Juga: Penjelasan Ilmuwan soal Suhu Panas Terik di Indonesia

Ilustrasi Matahari - Penyebab Suhu Panas di Indonesia (Pixabay)
Ilustrasi Matahari - Penyebab Suhu Panas di Indonesia (Pixabay)

1. Berdasarkan data dari pengamatan BMKG, selama periode tanggal 1-7 Mei 2022 suhu maksimum terukur berkisaran antara 33 hingga 36.1°C. Dengan suhu maksimum tertinggi 36.1°C yang terjadi di wilayah Tangerang-Banten dan Kalimarau-Kalimantan Utara. 

Sementara itu, suhu maksimum tertinggi di Indonesia pada bulan April selama 4-5 tahun terakhir tercatat sekitar 38.8°C di wilayah Palembang pada tahun 2019. Sedangkan pada bulan Mei tercatat sekitar 38.8°C di wilayah Temindung Samarinda pada tahun 2018. 

2. Fenomena perubahan suhu menjadi terik pada siang hari dapat disebabkan karena beberapa hal berikut ini: 

Baca Juga: Ini Penjelasan BMKG Soal Penyebab Suhu Panas Terik di Indonesia

  • Posisi semu matahari yang saat ini menunjukkan berada di wilayah utara ekuator yang mengindikasikan bahwa sebagian wilayaj di Indonesia sudah mulai memasuki musim kemarau. Dimana tingkat pertumbuhan awan serta fenomena hujan akan semakin berkurang. Sehingga cuaca cerah hingga terik pada pagi sampai dengan siang akan lebih mendominasi. 
  • Dominasi cuaca yang cerah sedangkan tingkat perawanan rendah dapat mengoptimumkan penerimaan sinar matahari pada permukaan bumi. Sehingga kondisi cuaca yang dirasakan oleh masyarakat cenderung cukup terik di siang hari. 

3. Suhu terik dibeberapa wilayah Indonesia (bukan disebabkan fenomena gelombang panas). Menurut badan World Meteorological Organization (WMO), gelombang panas atau "Heatwave" merupakan fenomena dimana kondisi udara panas yang berkepanjangan selama 5 hari berturut-turut.

Di mana suhu maksimum harian lebih tinggi dari suhu maksimum rata-rata mencapai 5°C atau lebih. 

Fenomena gelombang panas tersebut biasanya terjadi di wilayah lintang menengah-tinggi seperti di wilayah Eropa dan Amerika. Hal ini dipicu oleh keniakan atmosfer di lintang menengah.

Baca Juga: BMKG: Suhu Panas Beberapa Hari Ini Bukan karena Gelombang Panas

Sedangkan yang terjadi di Indonesia merupakan fenomena kondisi suhu panas atau terik dalam skala variabilitas harian. 

4. Kondisi suhu panas atau terik di Indonesia harus diwaspadai hingga pertengahan Mei. 

Itulah penjelasan beberapa hal penyebab suhu panas di Indonesia belakangan ini. Semoga bermanfaat dan jangan panik. (Suara.com/ Putri Ayu Nanda Sari).

Berita Terkait
Berita Terkini

Tidak hanya direncanakan sebagai objek wisata, air dari Sendang Tirto Wiguno juga akan diolah menjadi air minum bagi war...

sains | 20:58 WIB

Keputih, yang dulunya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Surabaya, kini telah bertransformasi menjadi kampung la...

sains | 20:50 WIB

Program Kampung Berseri Astra (KBA) telah menjadi harapan baru bagi warga di kawasan 13 Ulu....

sains | 20:42 WIB

Setaman adalah nama singkatan dari Sehat Perkata dan Nayaman....

sains | 16:31 WIB

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB